nusabali

RS Bali Mandara Rayakan Bersama Orangtua dan Anak yang Terlahir Prematur

Peringatan Hari Prematur Sedunia

  • www.nusabali.com-rs-bali-mandara-rayakan-bersama-orangtua-dan-anak-yang-terlahir-prematur

DENPASAR, NusaBali
RSUD Bali Mandara (RSBM) memberikan apresiasi kepada para orangtua dan anaknya yang pernah mendapatkan perawatan di Ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan Perinatologi RSBM.

Mereka bersama-sama memperingati Hari Prematur Sedunia bertempat di Auditorium Loka RSBM, Jumat (18/11). Sekitar 25 orangtua hadir dalam kesempatan tersebut dengan membawa anak mereka masing-masing. Suasana haru juga sempat terasa ketika beberapa orangtua menceritakan kembali perjuangan mereka melewati masa sulit ketika menjalani perawatan di ruang NICU RSBM.

Plt Direktur Utama RSBM dr Ketut Suarjaya MPPM menyampaikan rasa bangganya terhadap para orangtua yang telah dengan sabar merawat anak-anak mereka yang terlahir prematur. Dikatakannya, NICU merupakan salah satu layanan RSBM yang sudah ada sejak didirikan pada 2017.

Sesuai tema Hari Prematur Sedunia tahun ini, ‘A Parent’s Embrace: A Powerful Therapy - Enable Skin to Skin Contact from the Moment of Birth’, dr Suarjaya mengingatkan pentingnya terapi ikatan orangtua terutama ibunya melalui sentuhan kulit dalam merawat anak terlahir prematur.

Lebih lanjut disampaikannya, seorang anak sejatinya sudah mendapatkan ‘kekuatan’ sejak masa pembuahan di dalam kandungan ibunya. Karena itu dr Suarjaya mengajak para calon ibu dan calon ayah untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif selama masa kehamilan. Dikatakan, pertumbuhan fisik dan intelegensia anak sudah dimulai ketika dia masih dalam kandungan.

Salah satu yang bisa dilakukan yaitu dengan memperdengarkan musik-musik yang menyenangkan ataupun dengan bercerita kepada anak dalam kandungan. “Orangtua kita sering mengingatkan kalau hamil jangan sering sedih, jangan suka marah, jangan melihat hal-hal yang tidak baik. Ini sudah melalui kajian dan bukti ilmiahnya sudah ada,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini.

Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Anak RSBM dr Ida Ayu Sri Kusuma Dewi MSc, SpA, MARS, mengucapkan terima kasih atas kehadiran para orangtua beserta anak-anaknya yang merupakan 'alumnus' NICU maupun Ruang Perinatologi RSBM.

“Perawatan bayi prematur dengan risiko tinggi membutuhkan tenaga kesehatan dengan kompetensi atau keahlian khusus yang tentunya harus merawat dengan sabar, telaten, sampai bayinya bisa pulang berkumpul kembali dengan orangtuanya,” ujar dr Dayu.

Salah satu orangtua yang hadir, Ni Made Sri Mulyani, menuturkan anaknya dilahirkan prematur dalam usia kandungan 29 minggu di RSBM. Anaknya terlahir dengan berat badan 1.100 gram.

Selama perawatan di NICU kondisi anaknya sempat mengalami penurunan yang membuatnya semakin khawatir. "Tapi saya yakin anak saya bisa melewatinya. Berkat perjuangan dokter, perawat, dan bidan, serta tidak terlepas dari doa, bayi saya kembali menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan," kisahnya.

Saat ini anak Sri Mulyani sudah berusia 4 tahun dan tumbuh menjadi anak yang sehat dan ceria. Dia pun berpesan kepada para ibu yang saat ini merawat anaknya yang terlahir prematur untuk tetap yakin bahwa anak-anak mereka pasti bisa melewati masa-masa sulit. *cr78

Komentar