nusabali

Badung Targetkan Kemiskinan Nol Persen Tahun 2023

  • www.nusabali.com-badung-targetkan-kemiskinan-nol-persen-tahun-2023

MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung menargetkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol pada tahun 2023.

Angka kemiskinan ekstrem saat ini meningkat menjadi 0,04 persen atau sebanyak 310 orang. Peningkatan disebut-sebut akibat pandemi Covid-19. Angka kemiskinan ekstrem menunjukkan pendapatan perkapita belum mencapai Rp 10 ribu dalam sehari.

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, mengatakan upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem masih memiliki peluang. Bahkan Pemkab Badung menargetkan pada 2023 angkan kemiskinan ekstrem akan menjadi nol persen atau terhapuskan.

“Dalam rangka mewujudkan isu strategis yang diberikan kepada pemerintah daerah oleh Bapak Presiden Joko Widodo, dalam hal penanganan kemiskinan ekstrem agar dijadikan diangka nol persen,” ujar Wabup Suiasa, usai Sidang Paripurna Istimewa, belum lama ini.

Menurut Wabup Suiasa, kebanyakan masyarakat yang masuk dalam kriteria kemiskinan ekstrem mengambil pekerjaan yang tidak sesuai dengan talenta yang dimiliki. Hal ini kemungkinan terjadi karena memang pekerjaan tersebut yang didapatkan, kesempatan yang sulit, atau sulitnya persaingan. “Kita sedang data mereka, terkait karakteristik, talenta ekonomi, dan apa yang bisa dikembangkan, ini kita akan kaji,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, saat ini sudah dilakukan verifikasi lapangan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Badung untuk melaksanakan Registrasi Sosial ekonomi (Regosek). Melalui kegiatan ini akan diketahui by name by address. “Jadi hasil Regsosek akan kita lakukan diskusi publik di setiap desa. Kita lakukan verifikasi lagi, sehingga kesesuaian data dari Regsosek, hasil akhir itulah jadi tepat sasaran dan kita selesaikan,” jelas wabup asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan.

Disinggung mengenai peningkatan SDM untuk mendorong turunnya angka kemiskinan ekstrem menjadi nol, Wabup Suiasa menegaskan sudah menjadi tugas Pemkab Badung untuk memberikan pelatihan yang akan bermuara pada peningkatan skill dan taraf hidup. “Orang yang memang talentanya tukang kayu, kita latih skill tukang kayu. Orang yang talentanya UMKM, ya kita gerakkan di UMKM,” katanya.

“Kalau mereka dari sisi permodalan tidak mampu, ya kita support dari sisi permodalannya. Atau karena mereka punya kemampuan, punya usaha, tapi penghasilannya masih rendah, promosi dia tidak tahu, kita akan carikan jaring promosi dan berbagai teknik metode yang lainnya,” tegas Wabup Suiasa. *ind

Komentar