nusabali

Kabar Pecalang Meninggal Dipastikan Hoax

  • www.nusabali.com-kabar-pecalang-meninggal-dipastikan-hoax

DENPASAR, NusaBali
Sehari pasca bentrokan antara mahasiswa Papua dengan warga di Jalan Tukad Yeh Aya Nomor 52, Banjar Tengah, Kelurahan Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (16/11) beredar kabar bahwa salah satu pecalang yang jadi korban meninggal dunia.

Kabar tidak baik itu beredar di grup-grup WhatsApp dan media sosial lainnyalainnya,  Kamis (17/11). Setelah ditelusuri ternyata kabar itu bohong alias hoax.

Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Made Teja Permana dikonfirmasi, Kamis (17/11) siang mengatakan dalam peristiwa bentrokan di Jalan Tukad Yeh Aya memang benar ada korban luka-luka, tetapi tidak ada yang meninggal dunia. Kapolsek mengatakan situasi wilayah hukum Polsek Denpasar Selatan aman. "Itu (kabar) hoax. Tidak ada yang meninggal dunia," ungkap Kompol Teja.

Dikonfirmasi terpisah pentolan Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN), Gus Yadi juga mengatakan hal yang sama. Gus Yadi menduga kabar buruk itu sengaja dibuat oleh oknum tertentu yang ingin membuat keributan.

"Saya kemarin ada di lokasi. Benar ada yang luka, tetapi tidak ada yang meninggal dunia. Saya juga dapat selembaran yang berisi pesan profokasi. Saya berharap masyarakat Bali tidak terpancing dan tersulut emosi," harap Gus Yadi.

Bentrokan anatara mahasiswa Papua dan warga yang tergabung dari berbagai Ormas dan Pecalang dipicu penolakan rencana demo mahasiswa. Penolakan itu karena para mahasiswa tersebut demo tolak KTT G20 dan minta Papua merdeka.

Para mahasiswa ini rencananya gekar demo di Renon. Pada saat keluar dari asrama mereka diadang warga hingga terjadi aksi saling dorong berujung bentrokan. Antara mahasiswa dan warga saling serang menggunakan batu dan kayu. *pol

Komentar