nusabali

Presiden Jokowi Ajak Pemimpin Negara G20 Tanam Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Tunjukkan Komitmen Indonesia dan Global dalam Menangani Perubahan Iklim

  • www.nusabali.com-presiden-jokowi-ajak-pemimpin-negara-g20-tanam-mangrove-di-tahura-ngurah-rai
  • www.nusabali.com-presiden-jokowi-ajak-pemimpin-negara-g20-tanam-mangrove-di-tahura-ngurah-rai
  • www.nusabali.com-presiden-jokowi-ajak-pemimpin-negara-g20-tanam-mangrove-di-tahura-ngurah-rai

Kegiatan Presiden di Tahura Ngurah Rai menegaskan keseriusan Indonesia merestorasi dan merehabilitasi hutan mangrove dan merestorasi lahan kritis Indonesia

DENPASAR, NusaBali

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para kepala negara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menanam bibit mangrove (bakau) di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar. Ajakan presiden menanam bakau menebalkan komitmen Indonesia dan global dalam menangani perubahan iklim.

Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung pagi hari sekitar pukul 09.00 Wita harus diundur hingga pukul 11.00 Wita karena beberapa pemimpin negara yang tergabung dalam kelompok G7 mengadakan pertemuan mendadak. Pertemuan yang dipimpin Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tersebut merespons serangan rudal di bagian timur negara Polandia yang mengakibatkan korban jiwa.

Presiden Joe Biden akhirnya mengikuti kegiatan penanaman mangrove, namun Presiden Tiongkok Xi Jinping tidak tampak mengikuti kegiatan di Tahura yang masuk wilayah Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan tersebut.

Setelah beristirahat sejenak di wantilan Tahura, rombongan para pemimpin negara G20 dan undangan langsung turun menuju bangunan kayu berbentuk elips. Masing-masing melakukan penanaman bibit mangrove menggunakan cangkul yang seluruhnya berbahan kayu.

Rombongan kemudian menyusuri track kayu masuk ke area hutan mangrove sebelum tiba di area persemaian bibit mangrove. Di area ini Presiden Jokowi sempat memeriksa beberapa bibit dan menunjukkannya kepada pemimpin negara lainnya. Tahura Ngurah Rai sendiri memiliki total luas 1.373,5 hektare, terbentang di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Di dalamnya terdapat  33 jenis mangrove.

“Kunjungan Presiden dan para pemimpin negara G20 ke Tahura menunjukkan bukti kuat kerja bersama dalam menangani perubahan iklim yang dampaknya dapat mengancam kemakmuran dan pembangunan global,” ujar Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Media Centre G20, Kawasan The Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Rabu (16/11).

Menurut Moeldoko, kegiatan Presiden di Tahura Ngurah Rai menegaskan keseriusan Indonesia merestorasi dan merehabilitasi hutan mangrove dan merestorasi lahan kritis Indonesia. “Penanaman mangrove bersama para kepala negara menunjukkan solidaritas, kerjasama, dan kolaborasi global dalam mengatasi perubahan lingkungan,” ujar Moeldoko.

Mangrove menjadi pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi. Tercatat ada 92 spesies mangrove alami yang dimiliki Indonesia. Selain itu hutan mangrove Indonesia mampu menyerap 3,1 miliar ton karbon. “Ini setara dengan emisi gas dari kendaraan sejumah 2,5 milliar kendaraan dalam setahun. Angka yang sangat besar dan berarti bagi perubahan iklim,” tambah Moeldoko.

Data Bank Dunia per Juli 2021 menunjukkan Indonesia memiliki hutan mangrove seluas 3,5 juta hektare. Angka tersebut mewakili 23 persen luasan hutan bakau dunia. Meski memiliki luasan yang besar, Indonesia tetap membangun pusat persemaian rumpin untuk menghasilkan ratusan juta bibit siap tanam yang berkualitas.

“Bibit tersebut akan ditanamkan di lahan kritis untuk mengembalikan fungsi lahannya,” ujar Moeldoko. Dalam upaya memulihkan lahan kritis, Pemerintah sudah merehabilitasi tiga juta lahan kritis pada rentang waktu 2010-2019. Indonesia juga berupaya merehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektare hingga 2024.

“Kita juga berhasil mengembangkan eksosistem mobil listrik dan membangun pembangkit tenaga surya terbesar di Indonesia,” ujar Moeldoko. Sebagai salah satu dari agenda prioritas KTT G20, transisi energi juga menjadi bahasan utama dalam konferensi. Indonesia juga fokus untuk memanfaatkan energi baru terbarukan, termasuk biofuel, serta pengembangan industri berbasis energi bersih. Pemerintah juga berkomitmen membangun industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara. Salah satu yang menjadi tema pembicaraan bilateral adalah pembangunan Pemangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Bulungan, Kalimantan Utara.

“Penandatanganan MoU dengan Sumitomo untuk membangun PLTA Kayan  berkapasitas sembilan ribu mega watt bukti komitmen kita dalam transisi energi,” pungkas Moeldoko.

Sementara saat Welcoming Dinner KTT G20 di Lotus Pond Garuda Wisnu Kencana (GWK) Badung, Selasa (15/11) malam Presiden Jokowi memperkenalkan objek wisata ikonik Taman Budaya Garuda  Wisnu Kencana (GWK) yang berada di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan Kecamatan Kuta Selatan, Badung itu kepada para pemimpin dunia.

Tak hanya itu, Presiden asal Solo, Provinsi Jawa Tengah yang senang mengenakan pakaian Nusantara itu juga memperkenalkan pakaian adat Bali. Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi bersama Ibu Negara  Iriana Jokowi mengenakan pakaian adat Bali payas agung. Meski tidak menjelaskan tentang pakaian yang dikenakannya pada saat gala dinner dengan para elite dari berbagai negara di dunia, setidaknya Presiden sudah menunjukan kekhasan Nusantara.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa lokasi makan malam tersebut (GWK) memiliki makna cinta, tanggung jawab, keberanian, dan kesetiaan. Dan itulah yang menjadi tugas para pemimpin di dunia, yaitu menebarkan cinta, bertanggung jawab, memiliki keberanian, dan setia. “Semoga para delegasi bisa menikmati makan malam yang telah disiapkan dan sesuai dengan seleranya. Selamat menikmati hidangan dan semoga tidak kepedasan dengan hidangan ala Indonesia," tutur Presiden Jokowi. *cr78, pol

Komentar