nusabali

Dosen Undiksha Tenggelam di Danau Batur

Saat Ambil Ikan di Keramba, Dikenal Sebagai Dosen yang Rajin

  • www.nusabali.com-dosen-undiksha-tenggelam-di-danau-batur

BANGLI, NusaBali
Seorang dosen Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, I Ketut Putrajaya,32, tenggelam di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (16/11) sekitar pukul 10.00 Wita.

Pria asal Banjar/Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini usai mengambil ikan di keramba jaring apung (KJA). Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka dan pihak keluarga masih rembug untuk pelaksanaan upacara penguburan. Diketahui pula, Ketut Putrajaya baru saja melepas massa lajang. Sekitar satu bulan lalu Putrajaya menikahi seorang gadis asal Karangasem.

Informasi yang dihimpun, seorang warga asal Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar, yakni Wayan Pageh Yasa,47, datang ke kawasan Danau Batur untuk membeli ikan. Wayan Pageh membeli ikan di KJA. Kemudian Wayan Pageh diantarkan oleh Ketut Putrajaya untuk mengambil ikan tersebut. Keduanya lantas menaiki perahu menuju KJA. Jarak pinggir danau menuju KJA sekitar 50 meter.

Setelah mengambil ikan di KJA keduanya kembali menuju tepi danau. Namun dari jarak sekitar puluhan meter menuju tepi danau, tiba-tiba ada gelombang besar yang mengakibatkan perahu terbalik. Akhirnya keduanya tercebur ke danau.

Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto saat dikonfirmasi mengatakan saat mencari ikan ke KJA, hanya Wayan Pageh Yasa yang mengenakan life jacket (pelampung), sedangkan Ketut Putrajaya tidak menggunakan pelampung. Kemudian saat perahu terbalik Ketut Putrajaya langsung tenggelam.

"Wayan Pageh selamat karena menggunakan jaket pelampung. Sedangkan korban karena tidak mengenakan jaket pelampung, langsung tenggelam ke dalam danau," jelasnya. Melihat kejadian tersebut Wayan Pageh kemudian berusaha berenang ke tepi danau dan minta pertolongan. Warga sekitar dan petugas dari Pol Airud segera mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. Proses evakuasi melibatkan puluhan orang, baik petugas kepolisian, TNI, BPBD dan juga warga.

Sementara proses evakuasi membutuhkan waktu 1 jam 30 menit. Korban berhasil dievakuasi pada pukul 11.40 Wita berjarak sekitar 10 meter dari tepi danau dengan kedalaman sekitar 7 meter. "Korban ditemukan di kedalaman 7 meter. Kondisi sudah meninggal dunia," sebutnya. Di sisi lain, satu satu kerabat korban, Ketut Erry Soena Putra mengatakan, Ketut Putrajaya merupakan anak bungsu dari pasang suami istri (pasutri) I Ketut Kenyar dan Ni Puduh.

Ketut Putrajaya juga merupakan salah satu dosen di Undiksha Singaraja tepat di Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial. Ketut Erry yang juga Camat Kintamani ini menyebutkan Ketut Putrajaya kebetulan sedang pulang kampung. "Pada Rabu pagi ada pelanggan Wayan Pageh datang untuk beli ikan. Ketut Putrajaya diminta oleh kakaknya untuk mengantar ke keramba untuk memilih ikan," jelasnya.

Setelah memilih ikan di KJA keduanya kembali ke tepi danau dengan selamat. Namun pembeli menginginkan ikan lagi yang ukurannya lebih besar, yakni satu kilogram isi tiga ekor. Keduanya pun kembali ke KJA untuk memilih ikan yang lebih besar. Pada saat akan kembali untuk yang kedua kalinya, perahu dihantam gelombang.

"Ketut Putrajaya sejatinya bisa berenang, namun tidak terlalu mahir. Saat kejadian itu diduga Ketut Putrajaya panik, sehingga berujung tenggelam. Sejatinya masing-masing pemilik KJA punya tiga sampai empat life jacket. Namun entah apa pertimbangannya saat itu, dia tidak mengenakan life jacket," sambungnya.

Ditambahkan, saat ini jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka. Terkait proses penguburan, Ketut Erry menyebutkan jika pihak keluarga masih rembug. "Rencana dikubur di Setra Kedisan, hanya saja untuk harinya masih menunggu keputusan keluarga," ujarnya.

Sementara Koordinator Prodi Geografi Undiksha, I Made Sarmita mengatakan I Ketut Putrajaya merupakan dosen kontrak di Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Ia menjadi dosen kontrak sejak tahun 2016 lalu.

Sarmita mengatakan kabar duka meninggalnya Ketut Putrajaya telah menyebar di Jurusan Geografi. Kabar ini cukup membuatnya terkejut. "Saya baru tadi dapat informasi dia meninggal. Cukup kaget," ujar Sarmita saat dihubungi lewat sambungan telepon, semalam. Menurut Sarmita, Ketut Putrajaya semasa hidupnya merupakan dosen yang rajin. Meskipun terbilang sebagai dosen muda, tugas mengajar mahasiswa maupun dalam tugas-tugas akademik lainnya, dia jalankan dengan baik. "Dia dosen yang baik. Segala tugas dikerjakan dengan baik. Baik mengajar mahasiswa maupun melakukan penelitian untuk membantu Prodi," singkatnya. *esa, mzk

Komentar