nusabali

Bertambah, Rabies Telan 10 Korban Jiwa

  • www.nusabali.com-bertambah-rabies-telan-10-korban-jiwa

SINGARAJA, NusaBali
Kasus gigitan anjing rabies tampak semakin mengkhawatirkan karena penambahan korban jiwa akibat kasus ini.

Terbaru, seorang perempuan berumur 47 tahun, berinisial PP, asal Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, meninggal dunia suspek rabies. Dengan kasus tersebut, kasus kematian akibat rabies di Buleleng bertambah menjadi 10 orang sejak Januari 2022.

Direktur Utama RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan, korban meninggal dunia pada Jumat, (11/11) lalu setelah dirawat di RSUD Buleleng semalaman. Sebelumnya, pada Jumat, (10/11) pagi, korban sempat diajak oleh keluarganya berobat ke RSUD Tanguwisia. Karena memerlukan penanganan lebih lanjut korban dirujuk ke RSUD Buleleng.

"Saat datang, korban menunjukkan gejala suspek rabies, seperti sulit menelan dan susah minum air, takut angin dan cahaya, serta mengeluarkan liur berlebih. Sehingga, korban langsung ditangani di ruang isolasi rabies. Namun hanya semalam dirawat korban meninggal dunia esoknya," ujar dr Arya, ditemui Selasa (15/11) siang.

Keterangan pihak medis yang didapat dari keluarga korban, korban sempat digigit anjing yang diduga mikik tetangganya di lengan kirinya hingga berdarah pada 16 Agustus lalu. Korban sempat diajak ke Puskesmas untuk divaksin anti rabies (VAR) oleh pemilik anjing. Namun, oleh petugas medis pasien disarankan menunggu selama 14 hari karena anjing masih diobservasi.

Pada Rabu (2/11) korban mengeluh sakit kepala, demam, dan batuk pilek. Pada saat itu korban mengira karena kelelahan dan tidak berobat ke fasilitas kesehatan. Dia kemudian merasa baikan dan dapat beraktivitas seperti biasa. Selang seminggu kemudian, pada Rabu (9/11) sore korban mengeluh tidak enak badan, gelisah jika terkena angin, nyeri tenggorokan, dan mengalami kram serta kaku.

Esoknya, pada Kamis (10/11) korban dibawa berobat ke RS Tangguwisia. Korban didagnosa suspek rabies kemudian dirujuk ke RSUD Buleleng. Sayangnya, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis, pada Jumat (11/11) sekitar pukul 15.11 Wita. dr Arya menyebutkan, dengan kasus tersebut, sejak Januari hingga pertengahan November 2022 ini kasus kematian akibat gigitan ajing menjadi 10 kasus. Sebelumnya, seorang bocah laki-laki berumur 4 tahun di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, juga meninggal akibat rabies, pada Senin (8/11) usai dilarikan ke RSUD Buleleng.

Dia menegaskan, dengan banyak kasus yang terjadi masyarakat harus makin sadar untuk tidak meliarkan anjing peliharaan. Untuk mencegah kasus berulang dan anjing peliharaan terbebas dari anjing pembawa virus. Jika ada anjing yang menggigit manusia, perlu dikandangkan untuk diobservasi. Karena jika anjing tertular rabies akan mati dalam waktu tak lebih dari seminggu.

"Saya selalu tekankan wajib sebetulnya pemilik anjing mengandangkan anjingnya agar tidak terinfeksi virus dari luar. Karena meskipun anjing itu dipelihara, bisa saja terinfeksi oleh anjing liar jika dibiarkan lepas," ujar dr Arya.*mz

Komentar