nusabali

Sterilisasi Kawasan Nusa Dua, Walau Terdampak Pemilik Art Shop Mendukung dan Memaklumi

  • www.nusabali.com-sterilisasi-kawasan-nusa-dua-walau-terdampak-pemilik-art-shop-mendukung-dan-memaklumi

MANGUPURA, NusaBali.com – Dukungan terhadap kesuksesan KTT G20 ditunjukkan oleh para pedagang souvenir di kawasan Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Meskipun dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga sterilisasi, para pedagang menyampaikan dukungan terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintah.

Sterilisasi sendiri dilakukan mengingat ada 17 kepala negara yang menghadiri event KTT G20, dan diperkirakan baru akan meninggalkan Pulau Dewata pada Kamis (17/11/2022). 

Dengan adanya fakta tersebut, otomatis tidak sembarang orang bahkan wisatawan asing pun dapat melakukan aktivitas seperti biasa karena dilakukan pembatasan jalan dan juga pembatasan aktivitas lainnya. 

Hal ini tentu saja berdampak bagi para pedagang souvenir di Jalan Pantai Mengiat, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung,  yang merupakan salah satu jalur pintu masuk kawasan The Nusa Dua.

Salah satu pedagang di kawasan Jalan Pantai Mengiat, Putu Arista Febriyani mengungkapkan jika ia mengalami penurunan penjualan sejak sepekan lalu.

“Omset menurun seminggu terakhir mungkin karena hotel-hotel di kawasan ini sudah di- booking untuk event KTT G20. Jadi sepertinya, wisatawan banyak diarahkan ke destinasi lain,” ujar owner Adnya Shop, Putu Arista Febriyani, Senin (14/11/2022) siang.

Walaupun mengalami penurunan penjualan, Arista mengaku sempat mengalami kenaikan omset saat side event G20 sepanjang bulan September sampai Oktober lalu. Kenaikan penjualan, kata Arista, mencapai angka 90 persen. 

“Rentetan saat side event G20 masih ramai karena ada beberapa delegasi yang mampir ke sini untuk berbelanja. Tidak sampai 100 persen, mungkin kenaikan omsetnya mencapai 90 persen,” ujarnya.

Selaras dengan hal tersebut, salah satu pedagang yang tak jauh dari lokasi Adnya Shop, Owner Adi Art Market, I Ketut Adi Juliarta mengatakan jika tokonya mengalami penurunan penjualan. Namun, ia merasa tidak ada keberatan akan hal ini.

“Mulai seminggu sebelum KTT G20 ada penurunan omset penjualan. Mungkin untuk saat ini belum ada delegasi yang berbelanja karena masih genting. Semoga nanti setelah acara KTT G20 selesai ada yang berbelanja ke sini,” ujar I Ketut Adi Juliarta.

Dilihat dari pantauan, sebagian besar produk yang dijual oleh toko souvenir di sepanjang jalan Pantai Mengiat ini menjual berbagai produk khas Bali seperti kerajinan patung dari kayu, baju bali, dress, gelang, pernak-pernik, hingga minuman arak.

“Kalau di toko saya produk yang best seller itu baju Bali. kisaran harga di sini mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 200.000,” ujar I Ketut Adi Juliarta.

I Ketut Adi Juliarta pun berharap dengan berlangsungnya KTT G20 di Bali pariwisata dapat tumbuh dan bergeliat lebih baik lagi serta banyak wisatawan asing yang mau berkunjung ke Bali.

Pedagang lainnya, Kadek Widya juga berharap dengan adanya gelaran KTT G20 di Bali bisa membangkitkan perekonomian yang sempat terpuruk akibat pandemi tahun 2020 silam.

“Sempat vakum dua tahun lebih tidak berjualan. Namun semenjak pariwisata kembali dibuka pada bulan Maret pendapatan setiap harinya kian membaik. Semoga setelah KTT G20 perekonomian semakin meningkat,” pungkas Kadek Widya. *ris






Komentar