nusabali

Jalan Raya Canggu Belum Bebas Macet

  • www.nusabali.com-jalan-raya-canggu-belum-bebas-macet

Puluhan personel Dishub Badung yang diperbantukan untuk mengurai kemacetan kewalahan.

MANGUPURA, NusaBali
Kemacetan parah terjadi di Jalan Raya Canggu Kecamatan Kuta Utara menuju Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Senin (8/5) pagi hingga siang. Kendaraan padat marayap terpantau sebelum perempatan Kantor Camat Kuta Utara, persimpangan Pantai Berawa, persimpangan Pantai Batu Bolong, hingga persimpangan Jalan Batu Mejan menuju Tanah Lot yang panjangnya kira-kira 3-4 kilometer.

Lantaran jalur Jalan Raya Canggu – Tanah Lot melalui beberapa persimpangan, sehingga persimpangan tersebut otomatis terkena imbas. Seperti persimpangan menuju Jalan Raya Anyar – Jalan Bedugul (Kantor Camat Kuta Utara), persimpangan Jalan Pantai Berawa – Jalan Padoman, Jalan Bantan Kangin, Jalan Raya Kayutulang, persimpangan Jalan Pantai Batu Bolong – Jalan Raya Babakan Canggu, Jalan Babakan Kubu, juga terkena imbas dari kemacaten yang mengular.

Selama ini arus lalu lintas kawasan Canggu memang langganan macet, terutama pada jam kerja dan akhir pekan. Masyarakat dan pengguna jalan sering mengeluhkan kemacetan ini, tapi kemacaten belum teratasi.

Menurut seorang pengendara sepeda motor, akibat kemacaten parah jarak tempuh dari Kerobokan ke Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, harus ditempuh sekitar 1 jam lebih. Padahal biasanya tak kurang dari 20 menit saja. “Bayangkan saya berangkat dari Kerobokan kurang lebih pukul 08.00 Wita, tiba di tempat tujuan Desa Cemagi jam 09.00 Wita lebih. Ini tumben parah sekali macetnya,” kata pengendara sepeda motor tersebut.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Badung Tofan Priyanto mengakui Jalan Raya Canggu jadi langganan macet selama ini. Jalan Raya Canggu merupakan jalan alternatif dari Tanah Lot yang akan menuju Kuta, Nusa Dua, atau sebaliknya, sehingga cukup banyak kendaraan yang melalui jalur ini.

Menurut dia, banyak faktor penyebab kemacaten seperti bertambahnya volume kendaraan, jalan yang sempit dan pada beberapa titik tidak ‘mulus’. “Apalagi sekarang sedang ada proyek perbaikan saluran air. Makanya kemacaten tak terhindarkan,” imbuhnya.

Menurut Tofan, Dishub Badung sudah berupaya membantu aparat kepolisian dalam mengatasi kemacaten, namun terkendala terbatasnya personel. “Kuta Utara ini kan bagian dari UPT LLA Badung Selatan yang mengawasi tiga wilayah termasuk Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. UPT LLA ini hanya memiliki 110 personel yang dibagi tiga wilayah itu. Makanya paling hanya 30 personel yang dapat membantu setiap shift-nya,” katanya.

“Sebetulnya apabila kendaraan besar seperti bus dari Tanah Lot diarahkan menggunakan jalur utama, melalui Kediri, rasanya akan mengurangi volume kendaraan di Jalan Raya Canggu. Sehingga dengan begitu tidak menyebabkan arus lalu lintas krodit,” kata Tofan. * asa

Komentar