nusabali

Dua pemeran 'Kebaya Merah' Telah Buat 92 Video Mesum

  • www.nusabali.com-dua-pemeran-kebaya-merah-telah-buat-92-video-mesum

SURABAYA, NusaBali
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Kombes Pol Farman mengungkapkan dua pameran video "Kebaya Merah" berinisial ACS dan AH yang sempat menggegerkan pengguna medsos di Bali beberapa waktu lalu ternyata sudah membuat sebanyak 92 video mesum.

"ACS dan AH telah membuat 92 video asusila dan 100 foto telanjang dengan berbagai tema. File produksi itu disimpan di hard disk milik tersangka," kata Kombes Pol Farman di Surabaya, Selasa (11/8).

Menurut dia, 92 video tersebut diproduksi pada tahun ini. Video-video tersebut diduga dipasarkan untuk lokal dan luar negeri. Saat ini, kata dia, penyidik masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait dengan pemesan konten video mesum kedua tersangka yang mengaku sebagai sepasang kekasih tersebut.

Sebelumnya, polisi menangkap dua pemeran video mesum Kebaya Merah berinisial ACS dan AH di Surabaya, Minggu (6/11). Dari penangkapan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yakni 1 buah laptop, 2 buah hardisk, dua ponsel, dan invoice kamar 1710 tertanggal 8 Maret 2022.

Atas perbuatannya, kedua dijerat Pasal 27 ayat (1) juncto Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 29 jo. Pasal 4 dan/atau Pasal 34 jo. Pasal 8 Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 tentang asusila "Dengan ancaman hukuman lebih dari 5 tahun," ujar Farman.

Seperti diketahui, beberapa hari belakangan beredar video mesum dari pasangan bertopeng yang belum diketahui identitasnya di grup-grup WhatsApp, dan media sosial lainnya.

Dalam video berdurasi 16 menit itu, pemeran wanita memakai baju kebaya warna merah, kamben batik warna cokelat, dan selendang warna oranye kecokelatan. Sementara pemeran laki-lakinya memakai handuk dan juga bertopeng sehingga tidak terlihat dengan jelas wajah aslinya.

Melihat pakaian dari pemeran perempuan tersebut banyak orang beranggapan video tak senonoh itu dilakukan di Bali. Video tak senonoh itu beredar dengan cepat. Ada pula yang membakinnya dalam bentuk goro screeshoot video tersebut. Akibatnya memancing pengguna Medsos lainnya untuk meminta video aslinya. *rez

Komentar