nusabali

Seriusi Kendaraan Listrik, SMKN 1 Denpasar Matangkan Kompetensi Dasar Siswa

Belum Ada Kurikulum Mengkhusus, Pilih Fokuskan Jurusan Terkait

  • www.nusabali.com-seriusi-kendaraan-listrik-smkn-1-denpasar-matangkan-kompetensi-dasar-siswa

DENPASAR, NusaBali.com – SMKN 1 Denpasar belakangan dikenal sebagai salah satu sekolah kejuruan pengembangan kendaraan listrik. Untuk menyeriusi bidang ini, peserta didik dimatangkan kompetensi dasarnya secara terpisah menurut kejuruan masing-masing alih-alih menyusun kurikulum mengkhusus.

Menurut Waka Bidang Akademik SMKN 1 Denpasar, I Made Suwardana, 41, untuk sementara tidak ada kurikulum maupun jurusan yang mengkhusus di bidang kendaraan listrik. Oleh karena itu, langkah yang diambil adalah pematangan kompetensi dasar yang berkaitan kendaraan listrik di jurusan terkait.

Sedikitnya ada tiga jurusan yang terlibat dalam pengembangan kendaraan listrik yakni Teknik Mesin, Teknik Otomotif, dan Teknik Elektro. Kompetensi dasar yang berkaitan di setiap bidang ini misalnya fokus kelistrikan di Teknik Elektro, kemudian desain dan konstruksi kendaraan dalam Teknik Otomotif, juga desain dan konstruksi mesin pada Teknik Mesin dikolaborasikan ketika ada proyek pengembangan berbasis produk.

“Ke depan kami merancang untuk mengikuti Kurikulum Merdeka. Dalam kurikulum tersebut ada yang namanya proyek. Dari proyek ini kami rancang sesuai ide peserta didik yang kami kolaborasikan. Karena jurusan atau kurikulum soal kendaraan listrik ini belum ada, jadi ini masalah integrasi antara ketiga kompetensi itu saja,” terang Suwardana, ditemui di ruang Wakil Kepala SMKN 1 Denpasar, Selasa (8/11/2022) sore.

Kata Suwardana, hasil kolaborasi ketiga kompetensi tersebutlah yang akan menghasil produk, dalam hal ini kendaraan listrik. Sebabnya, yang dibutuhkan saat ini bukanlah kurikulum atau jurusan yang mengkhusus melainkan optimalisasi kolaborasi antara kompetensi dasar di masing-masing jurusan tersebut.

Hal senanda pun disampaikan I Putu Agus Saskara Yoga, 30, seorang guru di jurusan Teknik Mesin sekaligus praktisi kendaraan listrik dengan pengalaman 10 tahun. Menurut Yoga, yang penting untuk dilakukan saat ini adalah pengenalan dasar mengenai kendaraan listrik kepada siswa di masing-masing jurusan terkait. Tentu, melalui kompetensi dasar yang sudah tertera dan ditentukan dalam kurikulum yang sudah ada.

“Siswa itu sebenarnya perlu diajarkan dasarnya dulu. Karena kendaraan listrik dan listrik itu kan memang belum ada jurusan mengkhusus. Jadi, dimanfaatkan yang sudah ada seperti di otomotif. Kalau di elektro adanya elektronika,” tegas Yoga, dijumpai dalam kesempatan yang sama.

Kata guru yang juga teknisi di salah satu perusahaan kendaraan listrik ini, sebagai langkah awal menuju pengembangan kendaraan listrik, siswa perlu lebih banyak dikenalkan terlebih dahulu melalui kompetensi dasar yang mereka pelajari. Sedangkan untuk produk kendaraan listrik itu sendiri merupakan pengembangan dan integrasi dari kompetensi dasar di masing-masing jurusan tersebut.

Sebab, lanjut Yoga, prinsip dasar kendaraan listrik tersebut ada pada masing-masing jurusan terkait. Bahkan menurut salah satu pendiri Tim Mobil Listrik Universitas Udayana ini, selain ketiga jurusan tersebut, satu jurusan lagi yang dapat terlibat dalam pengembangan kendaraan listrik adalah Multimedia.

Jurusan Multimedia nantinya dapat berkontribusi dalam pengembangan program kendaraan listrik seperti autonomous vehicle alias kendaraan tanpa awak.

Dengan demikian, pada prinsipnya kendaraan listrik merupakan produk integrasi antara beberapa jurusan yang memiliki kompetensi dasar terkait. Oleh karena itu, untuk sementara SMKN 1 Denpasar memilih untuk lebih mematangkan dasar kendaraan listrik siswa di masing-masing jurusan ketimbang penyusunan kekhususan di bidang kendaraan listrik.

Namun, kemungkinan pembentukan jurusan mengkhusus tersebut dikatakan tetap ada apabila kebutuhan industri mendesak hal tersebut. Desakan industri ini yang akan mendorong sekolah untuk menyesuaikan permintaan lapangan kerja dan menghasilkan lulusan dengan kompetensi kendaraan listrik yang lebih holistik. *rat

Komentar