nusabali

Diskerpus Badung Gelar Pelatihan Membuat Sarana Upakara

  • www.nusabali.com-diskerpus-badung-gelar-pelatihan-membuat-sarana-upakara

MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Badung menggelar pelatihan membuat sarana upakara yang diikuti oleh puluhan pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA di Kantor Diskerpus, Puspem Badung, Senin (7/11).

Pelatiham ini diselenggarakan sebagai upaya memberikan pemahaman dasar terhadap agama, adat, dan budaya Hindu di Bali kepada generasi muda di Gumi Keris. Pelatihan membuat sarana upakara ini dibuka oleh Kepala Diskerpus Badung, Ni Wayan Kristiani. Pelatihan menghadirkan narasumber dari Kementerian Agama Badung yakni Gusti Agung Istri Purwati dan diikuti anak-anak dari SD 1 Dalung, SMP 2 Kuta Utara dan SMA 1 Kuta Utara. Masing-masing jenjang diberikan pelatihan yang berbeda. Untuk jenjang SD diberikan pelatihan membuat canang sari dan kwangen. Sedangkan jenjang SMP membuat dan metanding soda, serta jenjang SMA membuat serta metanding pejati.

Kepala Diskerpus Ni Wayan Kristiani, mengatakan sesuai dengan amanat UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pemerintah wajib untuk menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat dan sumber belajar, sehingga terjamin layanan perpustakaan secara merata di seluruh tanah air. Hal ini membuktikan pemerintah sangat serius memperhatikan dan mengembangkan perpustakaan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Diskerpus Badung menganggap bahwa pendidikan dan pelatihan sangatlah penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga kami mengadakan kegiatan pelatihan membuat sarana upakara ini bagi siswi SD, SMP dan SMA,” kata Kristiani.

Menurut Kristiani tradisi yang telah diwarisi secara turun temurun patut dipertahankan dan diwariskan kepada generasi muda. Untuk itu diharapkan kepada semua pihak untuk bersama-sama berupaya selalu mempertahankan budaya, mulai dari hal kecil yang bisa dibuat untuk upacara sehari-hari, seperti membuat canang sari, kwangen, metanding soda, dan pejati.

Dari kegiatan pelatihan ini, Kristiani berharap mampu menanamkan budi pekerti yang baik, sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Diharapkan melalui pelatihan ini, para peserta dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuannya serta dapat membantu keluarga sebagai usaha mandiri guna menambah penghasilan keluarga atau sebagai life skill dalam keluarga,” tegasnya. *ind

Komentar