nusabali

Bali United Tunggu Surat Resmi Kompetisi

Teco Anggap Sistem Bubble Memberatkan Finansial Klub

  • www.nusabali.com-bali-united-tunggu-surat-resmi-kompetisi

MANGUPURA, NusaBali
Pemain Bali United terus rutin menjalani program latihan fisik, teknik dan taktik, di saat kompetisi tanpa kejelasan.

Pelatih kepala Bali United, Allesandro Stefano ‘Teco’ Cugurra Rodriguez menuturkan, tim terus menjalani latihan untuk menjaga kondisi fisik.  Menurut Teco, kini skuad Serdadu Tridatu hanya menunggu kabar dari federasi kapan kompetisi Liga 1 pekan ke-12 dapat terlaksana.


"Tim sampai hari ini hanya menunggu surat resmi dari PSSI, pastinya kami ingin segera kompetisi dilaksanakan kembali. Pelatih, pemain dan official Bali United tidak libur dan tetap menjalani latihan," ungkap Teco, Jumat (4/11).

Menurut pelatih asal Brasil itu, situasi kini membawa pada suasana kompetisi yang hampir mirip dengan masa-masa pandemi kali lalu. Hanya bedanya, jika pandemi adalah isu kesehatan yang menjangkau seluruh dunia, pada kali ini, tragedi Kanjuruhan menjadi isu olahraga yang melukai kompetisi sepak bola di Indonesia.  

Saat itu Bali United baru mejalani tiga pekan di musim Liga 1 2020 sebelum akhirnya pemerintah memutuskan untuk menghentikan jalannya kompetisi pada pertengahan Maret 2020. Sepanjang itu, tarik ulur kepastian lanjut atau tidaknya kompetisi menjadi kabar yang dinantikan.

Hingga akhirnya kompetisi Liga 1 2020 resmi dihentikan. Barulah pada musim 2021/2022 tepatnya pada 27 Agustus 2021 akhirnya kompetisi resmi dibuka mempertemukan Bali United dengan Persik Kediri di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Kompetisi musim itu pun bergulir tanpa penonton dan ada pemeriksaan kesehatan yang cukup ketat. Kompetisi juga berjalan terpusat dalam seri tersebut. Musim ini, ada wacana jika kompetisi ingin dilaksanakan kembali seperti kompetisi saat pandemi kali lalu. Dirancang dengan beberapa seri dengan sistem format bubble dan tanpa penonton di satu daerah.

Musim lalu, format ini dilaksanakan karena isu kesehatan, hanya musim ini jika dilaksanakan kembali tentu menuai kontroversi. Apalagi kehadiran penonton di stadion sudah menandakan kompetisi sepak bola mulai normal.  Bagi pelatih peraih tiga trofi Liga 1 ini, format bubble akan memberatkan klub kontestan terutama dalam hal finansial klub.

"Saya pikir waktu main kembali dengan sistem bubble, semua tim berpeluang rugi secara finansial, mereka harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan dan sewa bus. Terus tim akan main jauh dari dukungan suporter," kata Teco mengeluhkan.

Selain format bubble dan tanpa penonton, kelanjutan kompetisi akan berlangsung padat untuk mengejar berakhirnya paruh pertama di tahun ini. Terhitung jika memang akhir November Liga 1 kembali terlaksana, maka dalam satu bulan setiap klub berpotensi menjalankan 6 pertandingan. *dek

Komentar