nusabali

Kaktus Mini, Si Mungil Kaya Manfaat bagi Pekerja Kantoran

  • www.nusabali.com-kaktus-mini-si-mungil-kaya-manfaat-bagi-pekerja-kantoran
  • www.nusabali.com-kaktus-mini-si-mungil-kaya-manfaat-bagi-pekerja-kantoran

MANGUPURA, NusaBali.com – Pekerja kantoran biasanya sering terpapar radiasi elektromagnetik akibat penggunaan gawai dan alat-alat elektronik lainnya. Radiasi ini dapat mengakibatkan kanker dan bahkan kerusakan terhadap organ dalam.

Beberapa masalah lain yang diakibatkan paparan radiasi elektromagnetik adalah kepala pening, mudah mengalami kelelahan, mengakibatkan permasalahan daya ingat, dan bahkan kesulitan tidur alias insomnia.

Tentu pekerja yang menjadikan gawai dan alat-alat elektronik beradiasi tidak ingin pekerjaan membuat mereka harus menanggung masalah kesehatan yang fatal.

Berdasarkan penelitian National Aeronautics and Space Administration (NASA) terhadap jenis tanaman rumahan yang dapat menyerap radiasi frekuensi elektromagnetik (EMF), ditemukan bahwa tanaman kaktus memiliki kemampuan yang baik untuk hal ini. Keandalan kaktus untuk menyerap EMF ini tidak terlepas dari kepadatan tanaman tubuh tanaman ini.

Namun, kalau harus meletakkan tanaman kaktus yang besar di atas meja tentu akan merepotkan. Oleh karena itu, kaktus mini bisa menjadi pilihan bagi pekerja kantoran dengan ruang kerja yang minimalis.

Menurut salah satu pemilik usaha tanaman hias Spot Garden di sebelah selatan pintu masuk Puspem Badung, I Putu Robin Hermawan, 22, tanaman kaktus mini ini sempat tenar di tahun 2020 ketika pandemi melanda. Ketenaran ini dikarenakan pekerja kantoran bekerja di rumah dan intensitas paparan radiasi semakin tinggi. Banyak dari mereka kemudian membeli tanaman kaktus mini.


“Kaktus mini ini adalah tanaman indoor yang biasanya digunakan untuk menghias meja karena dari segi estetika sangat cantik dilihat. Selain itu, juga memiliki manfaat kesehatan seperti penghasil oksigen dan penyerap radiasi,” terang Robin saat dijumpai di tokonya, Kamis (3/11/2022) sore.

Tanaman kaktus secara alami, kata Robin, akan mengeluarkan oksigen pada malam hari atau saat tidak terpapar cahaya matahari. Lantaran diletakkan di dalam ruangan seperti perkantoran, situasi yang dibaca tanaman kaktus ini menjadi malam sehingga menstimulasi pelepasan oksigen. Kondisi ini terbalik jika dibandingkan dengan tanaman berdaun yang justru akan menghasilkan karbon dioksida.

Menurut pemuda mantan jawara olimpiade biologi ketika duduk di bangku SMA ini, selain memiliki manfaat yang luar biasa, tanaman kaktus mini ini tidak memerlukan perawatan yang rumit dibandingkan tanaman berdaun.

“Cukup disiram seminggu sekali saja kemudian ditaruh di dekat jendela sebentar agar terkena sinar matahari pagi yakni pukul 06.00-11.00 atau 16.00-18.00 untuk matahari sore. Penjemuran ini dimaksudkan supaya tanaman tidak terlalu lembab,” ujar Robin.

Kata mahasiswa jurusan farmasi ini, tanaman kaktus mini ini tidak baik disiram setiap hari karena media tanamnya menjadi lembab. Media tanam yang lembab bakal membuat tanaman dengan habitat lahan kering ini menjadi busuk. Selain membusuk, media tanam yang lembab dapat mengundang hama seperti jamur dan kutu putih.

“Selain kaktus mini, alternatif lain untuk tanaman ini adalah tanaman sukulen atau tanaman berdaging tebal yang banyak mengandung air. Cara perawatannya juga sama seperti kaktus, cuman daya tahannya tidak sebaik itu, meskipun ada yang cukup tangguh seperti jenis haworthia,” tutur Robin.

Kedua jenis tanaman mungil kaya manfaat ini dijual oleh Robin di Spot Garden, yang berada di kawasan bagian selatan Jalan Raya Sempidi. Toko tanaman hias ini hanya berjarak beberapa meter ke selatan dari pintu masuk Puspem Badung.

Satu tanaman kaktus mini atau sukulen dibanderol mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 35.000, tergantung ukuran. Kaktus mini dan sukulen ini dijual dalam dua ukuran yakni mini dan medium. Namun, jika jenis yang dibeli merupakan incaran para kolektor karena langka dan menarik, harganya bisa lebih dari Rp 60.000. *rat

Komentar