Dewan Soroti TPS3R di Tabanan Tak Maksimal
TABANAN, NusaBali
Penumpukan sampah yang membuat kumuh wajah kota Tabanan belakangan ini mendapat atensi dari Komisi II DPRD setempat.
Legislatif di bidang pengawasan ini pun langsung menggelar rapat dengan Dinas Lingkungan Hidup pada Selasa (1/11).
Seperti diketahui penumpukan sampah terjadi karena alat berat ekskavator rusak sejak sepekan. Padahal sudah dilakukan perbaikan namun belum hidup, sehingga pengangkutan sampah ke TPA Mandung bermasalah.
Pada rapat itu dewan menyoroti keberadaan TPS 3R di Tabanan tak maksimal. Dari 43 yang ada, hanya 10 persen yang beroperasi. Padahal untuk membiayai itu anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 4 miliar. “Kita tak ingin saling menyalahkan siapa pun. Karena ini perlu kesadaran masyarakat untuk mengaktifkan TPS 3R tersebut,” kata Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara.
Dengan kondisi itulah Lara juga mengharapkan para perbekel diajak bersinergi termasuk dalam rapat penanganan soal sampah. Karena mereka yang mengetahui situasi riil di lapangan. “Edukasi kepada masyarakat harus digencarkan. Pola pikir harus diubah untuk menjaga kebersihan,” tegas Lara.
Sementara itu dalam rapat ini terungkap pula telah diusulkan sejumlah sarana dan prasarana untuk diusulkan di tahun 2023. Antara lain alat berat, dump truk, mobil MOP. “Ini yang akan kita kawal dan lakukan koordinasi dengan pimpinan,” tegas Lara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Gusti Putu Ekayana menyampaikan terkait sampah pihaknya melaksanakan kerja ekstra keras. Namun karena alat berat rusak parah lantaran usianya lebih dari 20 tahun yang menjadi kendala. Pihaknya sudah berupaya melakukan perbaikan, sehingga pembuangan sampah ke TPA Mandung ditutup dengan hanya membolehkan kendaraan dinas saja yang membuang. Serta memanfaatkan TPS3R di Banjar Sarwagenep, Desa Gubug. “Kami akan menyewa alat berat termasuk mengusulkan pengadaan sarana prasarana alat berat di tahun 2023,” kata Lara. *des
Pada rapat itu dewan menyoroti keberadaan TPS 3R di Tabanan tak maksimal. Dari 43 yang ada, hanya 10 persen yang beroperasi. Padahal untuk membiayai itu anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 4 miliar. “Kita tak ingin saling menyalahkan siapa pun. Karena ini perlu kesadaran masyarakat untuk mengaktifkan TPS 3R tersebut,” kata Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara.
Dengan kondisi itulah Lara juga mengharapkan para perbekel diajak bersinergi termasuk dalam rapat penanganan soal sampah. Karena mereka yang mengetahui situasi riil di lapangan. “Edukasi kepada masyarakat harus digencarkan. Pola pikir harus diubah untuk menjaga kebersihan,” tegas Lara.
Sementara itu dalam rapat ini terungkap pula telah diusulkan sejumlah sarana dan prasarana untuk diusulkan di tahun 2023. Antara lain alat berat, dump truk, mobil MOP. “Ini yang akan kita kawal dan lakukan koordinasi dengan pimpinan,” tegas Lara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Gusti Putu Ekayana menyampaikan terkait sampah pihaknya melaksanakan kerja ekstra keras. Namun karena alat berat rusak parah lantaran usianya lebih dari 20 tahun yang menjadi kendala. Pihaknya sudah berupaya melakukan perbaikan, sehingga pembuangan sampah ke TPA Mandung ditutup dengan hanya membolehkan kendaraan dinas saja yang membuang. Serta memanfaatkan TPS3R di Banjar Sarwagenep, Desa Gubug. “Kami akan menyewa alat berat termasuk mengusulkan pengadaan sarana prasarana alat berat di tahun 2023,” kata Lara. *des
Komentar