200 Tahanan Kabur Massal, 161 dari Mereka Ditangkap Kembali
Seikitnya 200 tahanan dan napi kabur dari Rutan Kelas II B Sialang Bukuk, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5) siang.
Ricuh di Rutan Pekanbaru
PEKANBARU, NusaBali
Mereka didominasi tersangka dan narapidana kasus narkoba, selebihnya terlibat tindak pidana umum. Hinggga tadi malam, 161 orang dari mereka sudah berhasil ditangkap petugas.
Tahanan dan napi Rutan Pekanbaru kabur beramai-ramai sebelum salat Jumat, kemarin siang sekitar pukul 12.45 WIB. Mereka kabur setelah terjadi kericuhan di Blok C. "Kerusuhan di salah satu kamar yang berisikan 100 orang tahanan laki-laki, dikarenakan over kapasitas. Terjadi bentrok fisik sesama tahanan dan tidak dapat dikendalikan oleh sipir Rutan Kelas IIA Pekanbaru,” ungkap Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto.
Sedangkan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo, mengatakan persoalan over kapasitas selama ini menjadi keluran para tahanan dan napi di Rutan Pekanbaru. Selain itu, Kombes Guntur mendapat informasi ada dugaan tahanan yang diistimewakan dalam hal makanan. "Itu sejumlah informasi yang kita dapatkan. Banyak faktorlah, sehingga terjadi keributan dan mereka kabur," jelas Kombes Guntur dilansir detikcom secara terpisah di Pekanbaru, tadi malam.
Beruntung, dari 200 tahanan dan napi yang kabur ini, satu per satu mereka berhasil ditangkap kembali. "Hingga malam ini sudah ada 161 tahanan yang kabur berhasil diamankan kembali," papar Kombes Guntur.
Mereka ditangkap di berbagai lokasi berbeda. Bahkan, ada yang ditangkap sejauh 30 kilometer dari Rutan Pekanbaru. Kombes Guntur menegaskan, timnya masih memburu para tahanan dan napi yang kabur sebelum salat Jumat, kemarin siang.
Terungkap, sebagian tahanan yang kabur itu memang sudah berencana kabur sejak awal. Namun, ada pula yang spontan melarikan diri. "Berdasarkan laporan, mereka melakukan ini karena spontanitas. Namun saya yakin sebagiannya memang sudah berencana kabur," ungkap Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Kemenkum HAM, I Wayan Kusmiantha Dusak, di Jakarta kemarin.
Aksi kabur massal para tahanan dan napi ini diduga karena kondisi Rutan Pekanbaru yang overload. Rutan ini hanya berkapasitas 561 orang, namun dihuni 1.870 tahanan/napi. "Penghuni Rutan Pekanbaru terdiri dari 421 orang kasus narkoba, 76 orang kasus korupsi, 14 orang kasus illegal logging, serta 1.359 orang kasus pidana umum. Totalnya 1.870 orang," papar Kusmiantha Dusak.
Saat kericuhan kemarin, kata dia, seorang petugas Rutan Pekanbaru sempat disandera tahanan. Namun, petugas yang disandera ini berhasil dibebaskan personel TNI yang ikut terjun mengamankan Rutan Pekanbaru.
Selain menyandera petugas, tahanan dan napi juga sempat melukai salah seorang petugas Rutan dengan melempar benda keras. Hingga kemarin sore, kondisi di Rutan Pekanbaru belum stabil, karena tahanan dan napi yang tersisa tidak mau masuk ke dalam selnya masing-masing.
“Penghuni belum masuk ke kamar masing masing. Ada beberapa penyebab, seperti rusaknya gembok-gembok yang tadi siang dibongkar. Ada juga yang engselnya rusak. Saya sudah perintahkan utuk mengganti dengan yang baru," kata Kusmiantha Dusak.
Paparan senada juga disampaikan salah seorang petugas Rutan Pekanbaru. Sejak sore hingga tadi malam pukul 19.00 WIB, tidak ada tahanan yang bersedia masuk ke dalam sel. Mereka bertahan di lorong-lorong tahanan dan aula pasca rekan-rekannya kabur. "Mereka belum mau masuk sel. Lagipula, pintu-pintu sel sudah banyak yang dijebol," kata petugas tersebut. *
Komentar