nusabali

Tangkal Banjir, Embung Sanur Diresmikan

Volume Tampung Air 35.000 Meter Kubik, Jadi Objek Wisata Baru

  • www.nusabali.com-tangkal-banjir-embung-sanur-diresmikan
  • www.nusabali.com-tangkal-banjir-embung-sanur-diresmikan

Embung ini selain fungsi utama untuk mereduksi banjir di kawasan Sanur Kauh dan sebagai daerah konservasi air juga objek wisata baru di Kota Denpasar.

DENPASAR, NusaBali

Embung Sanur di Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Kota Denpasar diresmikan Gubernur Bali Wayan Koster pada Redite Wage Landep, Minggu (30/10). Embung Sanur ini dibangun di atas lahan seluas 2 hektare yang diawali dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Denpasar pada tahun 2019 lalu. Diharapkan Embung Sanur bisa mengendalikan banjir di Sanur Kauh, khususnya kawasan Bumi Ayu dan menjadi tujuan wisata baru di Kota Denpasar.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, Eka Nugraha Abdi mengatakan pembangunan embung ini dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama dimulai tahun 2021 dan tahap kedua pada 2022 dan selesai Agustus lalu. Untuk kedua tahapan pembangunan ini menelan anggaran Rp 65 miliar yang bersumber dari APBN Kementerian PUPR. Tahap pertama dengan anggaran Rp 19 miliar di tahun 2021 dan Rp 45 miliar untuk tahun 2022.

Volume tampung embung ini mencapai 35.000 meter kubik (m3), dengan kedalaman 5 meter lebih. Selain itu, juga dilengkapi dengan pompa berkekuatan 3 liter per detik yang dioperasikan saat kondisi air embung meluap dan air dibawa ke laut. Di sekeliling embung juga dilengkapi dengan jogging track sepanjang 1,5 kilometer dan penampang embung berbentuk telapak kaki.

“Kami juga lengkapi dengan pepohonan asli Bali dan juga menggunakan ornamen Bali,” ujarnya. Pembangunan embung ini menurutnya disamping berfungsi  utama untuk mereduksi banjir di kawasan Sanur Kauh serta sebagai daerah konservasi air juga objek wisata baru di Kota Denpasar. Sementara itu, Dirjen Bendungan dan Danau Kementerian PUPR, Airlangga Mardjono mengatakan embung ini juga bisa menjadi infrastruktur pendukung KTT G20. “Juga promosi kebudayaan Bali lewat ornamen embung yang khas Bali,” katanya.

Walikota Denpasar IGN Jaya Negara pada kesempatan tersebut mengatakan sebelumnya kawasan Bumi Ayu Sanur jika hujan selama 3 jam saja sudah banjir. Kini dengan dibangunnya embung ini diharapkan dapat menjadi solusi penanggulangan banjir. Jaya Negara menambahkan di areal Embung Sanur ini dibangun jogging track 1,5 kilometer dan bisa dijadikan destinasi wisata baru.

"Kami selaku Pemerintah Kota Denpasar berterima kasih atas pembangunan Embung Sanur yang sudah rampung dan sudah diresmikan ini. Ke depan harapan kami agar embung ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan juga bisa menjadi daya tarik baru wisata di Kota Denpasar," ujarnya. Sementara,

Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan ucapan terimakasih atas dibangunnya Embung Sanur, Kota Denpasar sebagai salah satu infrastruktur untuk menangani masalah penyediaan air, kebutuhan air minum, irigasi, maupun berfungsi sebagai penanggulangan atau mitigasi kebencanaan yang sesuai dengan pelaksanaan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, salah satunya Danu Kerthi yaitu menyucikan dan memuliakan sumber-sumber air.

Terkait penanganan masalah penyediaan air untuk kebutuhan air minum maupun irigasi serta penanganan banjir, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya dengan pembangunan embung maupun bendungan. Dia mengatakan di Bali sudah dibangun dan sedang dibangun juga beberapa bendungan.

Pertama adalah Bendungan Tamblang yang berlokasi di Buleleng yang menjadi sumber air bagi 4 kecamatan di Buleleng. Pembangunan bendungan ini menelan anggaran Rp 794 miliar lebih. Selanjutnya Bendungan Sidan yang berlokasi di perbatasan Badung, Gianyar dan Bangli saat ini masih dalam tahap pembangunan. Tahap pertama dibangun tahun 2022 dengan anggaran lebih dari Rp 800 miliar. Sedangkan tahap kedua tahun 2023 dengan anggaran Rp 800 miliar.

“Sehingga pembangunan Bendungan Sidan ini total anggaran Rp 1,6 triliun lebih,” kata Koster. Bendungan Sidan ini akan mensuplai air untuk Kabupaten Badung, Tabanan, Denpasar, termasuk irigasi di wilayah Bangli dan Gianyar. “Tujuan lainnya juga supaya tidak ada pengeboran air lagi, karena di Denpasar besar sekali pengeborannya dan ini merusak ekosistem dan menurunkan struktur tanah,” ujar Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini. Selanjutnya di tahun 2023 mendatang juga akan dimulai dibangun Embung Unda di kawasan Tukad Unda untuk memenuhi kebutuhan air di kawasan Pusat Kebudayaan Bali.

Selain Gubernur Koster dalam peresmian Embung Sanur kemarin juga dihadiri Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR RI Airlangga Mardjono, serta Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Eka Nugraha Abdi. *mis

Komentar