nusabali

Ibunda Adi Wiryatama Diaben, Gunakan Sarana Bade Tumpang Pitu

  • www.nusabali.com-ibunda-adi-wiryatama-diaben-gunakan-sarana-bade-tumpang-pitu

TABANAN, NusaBali
Proses pengabenan ibunda Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama, Ni Wayan Suweca,  berlangsung khidmat,  Jumat (28/10).

Ibunda Adi Wiryatama atau nenek dari mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti ini diupacarai menggunakan sarana bade tumpang pitu (tujuh).

Prosesi pengabenan di Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan dimulai sekitar pukul 08.00 Wita. Dimulai dengan jenazah Ni Wayan Suweca digotong ke bade tumpang pitu lalu diarak menuju Setra Desa Adat Tegeh yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka. Sejumlah krama dan pelayat berdatangan menyaksikan prosesi tersebut.

Sekitar pukul 09.45 Wita iring-iringan tiba di setra Desa Adat Tegeh. Jenazah Ni Wayan Suweca yang awalnya berada di bade tumpang pitu kemudian digotong dibawa ke kendaraan lembut warna merah untuk selanjutnya dilakukan prosesi pembakaran.

Cucu almarhum, I Gede Made Dedy Pratama mengatakan upacara pengabenan sudah selesai dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan upacara meoras. "Kami melaksanakan upacara nenek ngaben ngelanus," ujarnya.

Upacara meroras langsung dilaksanakan di rumah Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti. Upacara meroras dimulai dengan tahapan ngangget don bingin, kemudian proses nyegara gunung, dan selanjutnya prosesi meajar-ajar.

"Meajar-ajar adalah upacara untuk mengiringi para roh suci dalam perjalanan tirtha yatra ke berbagai pura di Bali yang dilaksanakan setelah upacara nyegara agung. Tujuan upacara meajar-ajar ini untuk mengajak sang roh suci ke berbagai pura stana para dewa agar mendapat restu serta dikenal sebagai roh  yang sudah disucikan," jelas Dedy Pratama.

Seperti berita sebelumnya ibunda Ketua DPRD Bali, Ni Wayan Suweca tutup usia pada Minggu (23/10)  sekitar pukul 18.00 Wita. Perempuan yang dikenal tegas ini meninggal di usianya 95 tahun karena sakit tua.

Menurut Dedy Pratama sang nenek adalah wanita kuat dan tegas dalam mendidik. Semasa hidup sering memberikan petuah. Petuah yang paling selalu diingatkan adalah harus bisa menyatukan keluarga. Didikan sang nenek hampir sama dengan kakeknya, almarhum I Made Bagiada, yang dikenal sebagai  guru silat.

Ni Wayan Sueca meninggalkan 6 orang anak, 9 cucu, dan 7 cicit.  Sementara 2 anak lainnya buah pernikahan dengan I Made Bagiada, lebih dulu berpulang. *des

Komentar