nusabali

Kantin Kejujuran dan Kotak Donatur Antarkan SMPN 3 Bangli Jadi Sekolah Sehat Nasional 2016

  • www.nusabali.com-kantin-kejujuran-dan-kotak-donatur-antarkan-smpn-3-bangli-jadi-sekolah-sehat-nasional-2016

Beragam metode dan pendekatan yang dilakukan pihak sekolah untuk membentuk karakter siswa.

BANGLI, NusaBali

Salah satunya latihan kejujuran lewat Kantin Kejujuran dan Kotak Donatur. Dua model ini diterapkan di SMP Negeri 3 Bangli di Desa Tamanbali, Kecamatan/Kabupaten Bangli. Latihan disiplin dan membentuk karakter ini yang mengantarkan SMP dengan 845 murid berhasil masuk 8 besar Sekolah Sehat tingkat Nasional tahun 2016.

Kepala SMPN 3 Bangli I Nengah Suardana, menjelaskan, pendidikan budi pekerti merupakan salah satu yang memang ditekankan sekolahnya. Karenanya rintisan ke arah tersebut dilakukan sejak empat tahun lalu. Sebagaimana umumnya, Kantin Kejujuran di SMPN 3 Bangli tidak ada petugas atau penunggu yang melayani murid maupun guru yang belanja. Di kantin tersebut disediakan barang, seperti pulpen, alat tulis, dan kebutuhan murid lainnya, termasuk camilan.

Hasilnya? “Kami tidak pernah merugi,” ujar Suardana, Rabu (3/5). Maksudnya kantin kejujuran selalu mendapatkan laba, yang mengindikasikan praktik belanja jujur dilakoni warga sekolah. “Walau kami sadar tentulah tidak seratus persen (jujur),” ujar guru asal Desa Bunutin, Bangli, ini.

Namun hal itu mengindikasikan metode dan pendekatan untuk melatih karakter siswa dirasakan berhasil. Indikasi itu diperkuat dengan keberadaan Kotak Donatur SMP 3 Bangli (Kotak Donatur Semiba Bangli). Mirip dengan Kantin Kejujuran, Kotak Donatur Semiba juga dimaksudkan membentuk karakter dan budi pekerti murid dan warga sekolah. Lebih spesifik kotak donatur itu berfungsi menyimpan uang temuan atau uang pungutan dari siswa di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Kotak donatur yang terbuat dari kaca itu dibuka setiap tahun sekali. Hasilnya juga mengindikasikan hal positif. “Pernah kami hitung sampai dapat satu juta rupiah lebih,” ungkap Suardana. Itulah yang membuat Suardana meyakini bahwa pendidikan karakter dan budi pekerti yang ditekankan di sekolahnya berjalan efektif. “Dari sisi rohani, sekolah kami kategori sehat,“ tandas lelaki yang juga seniman drama gong ini. Ganjarannya, murid yang memasukkan atau menaruh uang hasil temuan atau pungutan ditambah nilai budi pekertinya. Sedang kepada orangtua murid diberi

penghargaan sebagai bentuk apresiasi pihak sekolah. Bagaimana kalau uang atau barang yang dipungut merupakan uang siswa lain atau guru maupun pegawai yang kebetulan tercecer? “Bisa diambil dan dikembalikan dengan catatan bukti dan alasan yang meyakinkan,” tegas Suardana.

Hal ini pula menjadikan sekolah dengan 62 guru dan 20 pegawai ini menjadi salah satu SMPN favorit di Bangli. * k17

Komentar