nusabali

Sebulan, Satpol PP Amankan 118 Gepeng di Kuta

  • www.nusabali.com-sebulan-satpol-pp-amankan-118-gepeng-di-kuta

MANGUPURA, NusaBali
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung mengamankan 43 gelandangan dan pengemis (gepeng) yang sedang beraksi di wilayah Kecamatan Kuta, pada Kamis (20/10) sore.

Para gepeng yang diamankan tersebut langsung diangkut ke kantor untuk mendapatkan pembinaan. Kasatol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, mengatakan operasi gepeng terus gencarkan saat ini. Dalam sebulan terakhir aparat penegak perda ini mengamankan sedikitnya 118 orang. Mereka diamankan saat operasi pada 19 September 2022, tercatat 46 orang. Kemudian pada 12 Oktober 2022 mengamankan 29 orang. Lanjut pada Kamis lalu kembali mengamankan 43 orang.

“Semua gepeng yang diamankan ini yang bersaksi di wilayah Kuta. Jadi semuanya itu khusus di Kuta saja,” kata Suryanegara, Jumat (21/10).

Khusus gepeng yang diamankan Kamis lalu sudah diangkut ke kantor Satpol PP untuk mendapatkan pembinaan. Ironisnya, lanjut birokrat asal Denpasar ini, rata-rata gepeng yang diamankan adalah muka-muka lama yang sebelumnya telah terjaring dan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Namun, mereka justru kembali muncul dan beraksi di wilayah Kuta. Mereka seolah tidak jera dan justru kembali beraksi. “Semuanya ini pemain lama. Selama operasi sebulan ini, yang kita amankan itu muka-muka lama semua. Sangat disayangkan seakan tidak patuh dan tidak ada efek jera,” kata Suryanegara.

Rata-rata gepeng yang diamankan merupakan anak-anak yang berusia 4-17 tahun. Ihwal tidak adanya efek jera, Suryanegara menduga karena masih anak-anak tidak mengetahui langkah dan pembinaan yang diberikan selama ini. Untuk itu, kata dia, ke depannya perlu ada sinergitas stakeholder terkait dalam memberikan pembinaan dan edukasi mendalam terhadap anak-anak tersebut. “Kami jadinya kerja sia-sia. Sekarang kami amankan dan memulangkan mereka, besok sudah muncul lagi dan beraksi lagi. Begitu terus saja kejadiannya,” kata mantan Kabid Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) ini.

“Banyak yang menilai kami tidak bekerja. Padahal, faktanya memang gepeng ini yang membangkang. Saya tidak ingin pariwisata yang baru bangkit setelah pandemi rusak gara-gara ulah gepeng, apalagi mereka ini kerap memaksa,” kata Suryanegara. *dar

Komentar