nusabali

Tim BNPB Mendata Korban Gempa Tahun 2021 di Ban

  • www.nusabali.com-tim-bnpb-mendata-korban-gempa-tahun-2021-di-ban

AMLAPURA, NusaBali
Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan SK Nomor 25 Tahun 2022 untuk membentuk Tim Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana).

Tim ini melakukan verivali (verifikasi dan validasi), bersinergi dengan BPBD Karangasem dan Pemerintah Desa Ban, Kecamatan Kubu, untuk mendata ulang 384 rumah rusak akibat gempa tahun 2021.

Pendataan itu untuk mengalokasikan bantuan perbaikan rumah warga yang rusak. Kepada NusaBali, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, memaparkan di Amlapura, Kamis (20/10), verifikasi dan validasi yang telah tuntas pada 257 unit rumah atau 66,93 persen."Kini, tinggal memverifikasi 127 unit rumah atau 33,07 persen," jelasnya.

Disebutkan, verifikasi ulang ini karena ada data ganda. Sebab, tidak boleh ada bantuan lebih dari satu rumah pada satu pekarangan. "Makanya, awal anggaran perbaikan rumah rusak ini Rp 21 miliar, kini menjadi Rp 19 miliar," tambahnya.

Hanya saja, lanjut Ida Bagus Ketut Arimbawa, petugas di lapangan kesulitan memverifikasi dan validasi. Karena belakangan ini cuaca ekstrem, ditandai hujan lebat, angin kencang. Akses jalan juga sangat menyulitkan menuju lokasi selain jalan licin dan rawan longsor. Jarak dari satu rumah ke rumah lainnya, berjauhan, dan terbatasnya petugas di lapangan.

Jelasya, verifikasi dan validasi kerusakan rumah telah tuntas di Desa Ban yakni Banjar Belong, Banjar Bonyoh, Banjar Cegi, Banjar Jatituhu, Banjar Pucang, dan Banjar Manikaji. "Misalnya, di Banjar Manikaji ada rumah rusak 20 unit dan Banjar Temakung 25 unit," katanya.

Sebagaimana diketahui, ratusan rumah warga mengalami rusak berat di Desa Ban, Kecamatan Kubu dan sekitarnya terjadi Sabtu, 16 Oktober 2021, akibat gempa berkekuatan 4,8 sekala richer. Gempa itu juga menewaskan seorang balita, Ni Luh Meriani,3, di Banjar Jatituhu, Desa Ban, karena tertimbun tembok jebol.

Sebelumnya, BPBD menyalurkan bantuan berupa terpal, untuk atap bangunan sementara menyasar, 11 banjar yakni Banjar Jatituhu 120 lembar, Banjar Temakung 40 lembar, Banjar Belong 1 lembar, Banjar Darmaji 18 lembar, Banjar Cegi 2 lembar, Banjar Pengalusan 4 lembar, Banjar Dlundungan 10 lembar, Banjar Cutcut 3 lembar, Banjar Manikaji 43 lembar, Banjar Bunga 22 lembar dan Banjar Ban 2 lembar, total 265 lembar. Namun terpal itu telah lama tidak bisa difungsikan lagi karena rusak. Perbekel Ban I Gede Tamu Sugiantara mengakui, ada pendataan ulang untuk korban gempa yang rumahnya rusak berat. "Petugas BNPB kembali melakukan pendataan di lapangan, untuk rumah warga yang rusak berat," katanya.

Yayasan Ekoturin di Desa Ban, Kecamatan  Kubu, Karangasem telah membangun 339 rumah sangat sederhana untuk korban gempa di Desa Ban, dan sekitarnya. Target membangun 363 rumah, tersisa 24 rumah. Penyaluran bantuan rumah dikoordinasikan Ketua Yayasan I Komang Kurniawan.*k16

Komentar