nusabali

KONI Bali Bikin Kisruh

  • www.nusabali.com-koni-bali-bikin-kisruh

Ironisnya,  Ketua KONI Bali Ketut Suwandi ke Jakarta diduga bertemu dengan PP IMI bersama Nyoman Seniweca.

Dituding Terlibat SK PP IMI

DENPASAR, NusaBali
KONI Provinsi Bali menuai sorotan. Sebagai induk organisasi yang membawahi berbagai cabang olahraga, KONI Bali dinilai tidak netral dalam mediasi kisruh internal Pengprov IMI Bali. Itu tak lepas dari keluarnya Surat Keputusan PP IMI kepada kubu Nyoman Seniweca sebagai Ketua Umum dengan kepengurusan baru Pengprov PP IMI Bali periode 2017-2021.

Sikap KONI Bali justru kembali membuat kisruh dan kontroversial. Bahkan diduga ada scenario, yang membuat KONI Bali terlibat dengan keluarnya SK PP IMI ke kubu Seniweca tersebut. Pasalnya diduga surat rekomendasi pengurus kubu Seniweca dari KONI Bali ditandatangani Ketua Umum (Ketum) KONI Bali Ketut Suwandi di Jakarta, yang diduga ada pertemuan dengan PP IMI.

“Dugaan dan kabar itu sampai ke pihak pak Rudy Santoso. Makanya kami bakal mempertanyakan apa dasarnya hal yang diduga ada skenario dan KONI Bali terlibat di dalamnya. Padahal KONI Bali sendiri yang membuat adanya tahapan mediasi yang belum bisa membuat kubu pak Rudy dan Seniweca bertemu,” kata Ketua klub Green Bat Bali Imanuel DN, Senin (1/5).

Menurut Imanuel, dugaan itu muncul karena kabar keberadaan Ketut Suwandi di Jakarta pada 24 dan 25 April 2017. Sehari setelah itu munculah SK PP IMI yang turun ke kubu Seniweca. Ironisnya lagi Ketut Suwandi ke Jakarta diduga bertemu dngan PP IMI bersama Nyoman Seniweca.

“Dugaannya lagi malah ada yang membawa Surat Rekomendasi dari KONI Bali ke Jakarta untuk kubu Seniweca hanya nama pengurus saja, tapi resminya ditanda tangani Ketum KONI Bali justru di Jakarta. Ini jelas berpihak," tutur Imanuel DN.

Padahal hal itu terjadi, di tengah kondisi mediasi yang diberikan PP IMI dan KONI Bali untuk dua kubu. Terakhir pada 28 April lalu menjadi tahap penentuan batas mediasi terakhir, pasca mediasi sebelumnya dua kubu ketum sama-sama bergantian tidak bisa hadir karena ada urusan keluar kota.

“Ironisnya lagi, saya baca di media jika dalam kisruh ini KONI Bali tak akan intervensi dan hanya sebagai jembatan mediasi saja. Tapi dugaannya malah seperti itu. Ini kaki Suwandi terlihat berpihak ke salah satu kubu," terang Imanuel DN.

Bahkan sekarang ini rencananya pihak kubu Rudy Santoso membawa persoalan kepengurusan IMI Bali lalu saat dipimpin Nyoman Seniweca, ke ranah hukum terkait pidana, soal laporan pertanggung jawaban keuangan yang tidak jelas. Padahal dana itu terkait dengan bantuan yang diberikan KONI Bali terkait kegiatan IMI Bali, yang sampai saat ini tidak ada laporannya.

Informasi lain beredar, jika pada saat konflik tersebut salah satu utusan dari kubu Nyoman Seniweca sering mengambil uang proses pembinaan di KONI Bali. Bahkan sempat di bentak jajaran pengurus, kenapa masih terus mengambil dana pembinaan dalam kondisi konflik.

Bahkan, bagian keuangan KONI Bali sempat menunjukkan bukti berkali-kalinya dana itu diambil bagian keuangan bendahara semasih pengurusan Seniweca, sebelum Musprov. Namun belakangan hal itu sempat dibantah pihak Seniweca ke KONI Bali. Menyatakan tidak sempat menugaskan untuk mengambil uang.

"Masih sering mengambil dana ke KONI Bali. Bahkan tandatangan Ketum waktu itu Seniweca asli dan identik sekali. Ketika kami kroscek malah mengaku tidak sempat merintahkan. Padahal dana itu sudah sering diambil," tutur sumber di lingkaran KONI Bali yang sempat memperlihat bukti pengambilan uang dari kubu Seniweca dihadapan media itu.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah baik Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi dan Ketum Pengprov IMI, Nyoman Seniweca dalam keadaan hpnya tidak aktif.  *dek

Komentar