nusabali

Lomba Bapang Barong Ket dan Makendang Tunggal Kota Denpasar: Ajang Audisi ke Pesta Kesenian Bali 2023

  • www.nusabali.com-lomba-bapang-barong-ket-dan-makendang-tunggal-kota-denpasar-ajang-audisi-ke-pesta-kesenian-bali-2023

DENPASAR, NusaBali.com – Kemenangan Duta Kota Denpasar dalam lomba Bapang Barong di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV tahun 2022 menjadi motivasi Pemerintah Kota Denpasar kembali menggelar Lomba Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja.

Pelaksanaan lomba yang diikuti 22 pasang  Juru Kendang dan Juru Bapang Barong Ket  tersebut digelar di Dharma Negara Alaya, 20-22 Oktober 2022. Adapun usia peserta dibatasi mulai dari 15 hingga 28 tahun.

 “Di event PKB lalu,  lomba ini sangat digandrungi banyak orang. Dan Duta Kota Denpasar meraih juara satu. Oleh karena itu gelaran ini sebagai bentuk mencari wakil Kota Denpasar pada ajang PKB tahun depan, sehingga kita bisa mempertahankan juara tersebut,” ujar Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Wayan Narta.

Pelaksanaan lomba menggunakan format berpasangan dengan mekanisme tarung bebas. Setiap kelompok diundi, sehingga tidak akan bertemu dengan kelompoknya masing-masing, melainkan akan bertemu dengan pasangan dari beda kelompok. 

“Di hari pertama seluruh peserta diundi secara terpisah. Pada hari pertama dan kedua akan ada 8 peserta, dan hari ketiga akan ada 6 peserta yang akan tampil,” jelas I Wayan Narta. 

Mekanisme tarung bebas ini dipilih untuk menguji kedua orang (tari barong ket dan tukang kendang). “Jadi mereka tidak tahu dengan siapa mereka akan berlomba. Inilah tujuan kita untuk mencari bibit dan menguji ketangkasan, kelihaian dan kepekaan tukang kendang dalam melihat barong,” lanjut I Wayan Narta.

Untuk kaderisasi, mereka yang sudah pernah mewakili Kota Denpasar dalam ajang Pesta Kesenian Bali tidak diperkenankan mengikuti lomba. 

Adapun materi Tari Bapang Barong Ket yang ditampilkan yakni Pepeson Gilak Bebarongan (Petopengan/Bebarisan), Cecondongan, Guak Macok dengan Pengadeng atau pelayon yang menggunakan properti Tedung atau Pajeng, Ngintip Jangkrik dan terakhir Omang, dengan durasi waktu 18 sampai 20 menit.

Administrasi dan kelengkapan identitas diri peserta wajib dikumpulkan, hal ini mengingat terdapat sanksi bagi pelanggar administrasi dan identitas. Sementara itu, teknik, kreativitas dan penampilan menjadi fokus penilaian. Jika peserta lewat dari waktu yang telah ditentukan akan dilakukan pengurangan nilai sebanyak 4 poin dari setiap juri,” jelasnya.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, secara resmi membuka lomba pada Kamis (20/10/2022)

 “Melalui pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan anak muda Kota Denpasar tidak berhenti untuk berkreativitas. Sehingga lomba ini dapat menjadi program padat karya berbasis seni budaya dan kreativitas,” ujar Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. 

Hadir juga dalam pembukaan, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Denpasar, I Made Toya dan Kadisbud Kota Denpasar, Raka Purwantara dengan Nyolahang Punggelan Barong di Dharma Negara Alaya, Kota Denpasar pada Kamis, (20/10/2022) sore.

Untuk diketahui, pelaksanaan lomba tahun ini diiringi  Sekaa Gong Tri Tunggal, Desa Adat Tanjung Bungkak dan Sekaa Gong Komunitas Seni Candi Gana Yayasan Batan Kendal Kecamatan Denpasar Selatan.

“Menurut saya diadakan lomba seperti ini sangat bagus karena bisa mendapatkan generasi baru dalam lomba barong. Semoga setiap tahun tetap ada perlombaan seperti ini,” harap peserta undi satu, Pande Made Pria Guna seusai berlomba.

Pande Made Pria Guna yang merupakan perwakilan dari Komunitas Taksu Luhur mengatakan ini merupakan kali ke-9 ia mengikuti perlombaan. Jam terbang tidak perlu diragukan lagi, namun pria 19 tahun ini tetap melakukan persiapan yang matang sebelum akhirnya tampil di hari pembuka.

“Saya latihan setiap hari sejak 2 minggu sebelum perlombaan ini. Dan saya optimis 70 persen untuk menang,” ujar penari depan barong ket.

Sementara itu, rekannya yang sebagai penari belakang, I Gede Putu Aditya Kartika Darma mengungkapkan jika selama satu minggu sebelum perlombaan ia dan rekannya langsung mencoba berlatih menggunakan kostum lengkap barong ket.

“Kami latihan setiap hari setiap pagi atau malam hari. Waktunya tidak menentu karena kami memiliki kesibukan masing-masing. Tetapi kami selalu menyempatkan waktu untuk berlatih setiap hari,” ujar I Gede Putu Aditya Kartika Darma.

Gelaran yang akan berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu (22/10/2022) mendatang nantinya akan mencari pemenang lomba yang terdiri atas Juara I, II, III dan Harapan satu untuk masing-masing kategori, yakni Barong Ket dan Kendang Tunggal dan mendapatkan Piagam Penghargaan serta hadiah sejumlah uang. *ris

Komentar