nusabali

UN SMP: 38 Siswa Absen, 1 Menikah

  • www.nusabali.com-un-smp-38-siswa-absen-1-menikah

Bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional, Selasa (2/5), siswa SMP dan sederajat mengikuti Ujian Nasional secara serempak di seluruh Indonesia.

SINGARAJA, NusaBali
Di hari pertama pelaksanaan UN di Kabupaten Buleleng sebanyak 38 orang siswa absen dengan berbagai alasan.

Dari jumlah tersebut satu orang peserta UN dinyatakan pindah, satu orang menikah, sedang dalam keadaan sakit empat orang, meninggal satu orang dan berhenti tanpa alasan sebanyak 31 orang, dari seluruh jumlah Daftar Nominatif Tetap (DNT) peserta UN tahun 2017 di jenjang SMP sebanyak 11.505 orang, dari 84 SMP/MTs se-Buleleng.

Satu siswa yang menikah dilaporkan dari SMPN 5 Singaraja. Siswa tersebut, sebut saja Bunga diceritakan sudah tidak berkabar menjelang pelaksanaan Ujian Nasonal. Padahal pihak sekolah sudah terlanjur mencantumkan namanya dalam DNT peserta Ujian Nasional, juga sempat menghubungi keluarganya untuk menjemput kembali anak tersebut mengikuti Ujian Nasional.

Namun sayang usaha dari pihak sekolah berakhir nihil lantaran Bunga sudah diajak pindah ke luar Bali setelah dipinang keluarga pacarnya. "Sudah kami sempat cari ke rumahnya dan menghubungi keluarganya, tetapi katanya sudah diajak ke luar Bali setelah dipinang," ujar salah satu guru panitia UNBK di SMPN 5 Singaraja.

Sementara itu dari pantauan UN hari pertama baik penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dilaksanakan di sepuluh sekolah, maupun Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pencil (UNPK) berjalan dengan lancar. Hanya saja dari sepuluh sekolah yang mengikuti UNBK, seluruhnya masih meminjam fasilitas di sekolah SMA/SMK penyelenggara UNBK. Seperti halnya SMPN 1 Singaraja meminjam sarana di SMAN 1 Singaraja, SMPN 5 Singaraja di SMKN 1 Singaraja dan SMPN 2 Singaraja di SMKN 3 Singaraja.

Seperti yang diakui Kepala SMPN 1 Singaraja, Dra Ni Putu Karnadhi MSi. Sebagai salah satu sekolah favorit di Buleleng, pihaknya masih keteteran soal pemenuhan sarana prasarana. Sehingga masih harus bergabung dengan SMAN 1 Singaraja untuk pelaksnaan UNBK. “Memang sarana kami punya setengah dan SMAN 1 Singaraja punya setengah. Karena jumlah siswa banyak, terpaksa kami gabung untuk pelaksanaan UNBKnya. Selain itu di sini lab komputernya lebih banyak, sehingga kami saja yang ke sini,” ujar dia.

Namun saat ditanya kesiapan mental siswa pihaknya mengaku tidak ada masalah. Bahkan anak didiknya selama ini sudah terbiasa menggunakan pembelajaran sistem digital, sehingga saat menghadapi UNBK tidak terjadi kendala yang serius. *k23

Komentar