nusabali

Siswi SMK Hanyut, Jenazah Tersangkut Pohon Kelapa

  • www.nusabali.com-siswi-smk-hanyut-jenazah-tersangkut-pohon-kelapa

BANGLI, NusaBali
Musibah dialami siswi SMKN 1 Bangli, Desak Made Oktania. Pelajar usia 17 tahun ini ditemukan tidak bernyawa di saluran irigasi di wilayah Banjar Guliang Kangin, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli pada, Senin (17/10) pukul 18.45 Wita.

Informasi yang dihimpun, Desak Made Oktania merupakan warga asal Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli. Saat kejadian, Desak Made Okta mengendarai sepeda motor seorang diri. Kemudian melintas di wilayah Desa Tamanbali. Namun naas, Desak Made Okta terjatuh ke got. Ketika itu kondisi air sangat besar mengingat sedang hujan.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut lantas melaporkan hal tersebut. Menurut petugas BPBD Bangli dilaporkan orang hanyut di wilayah Desa Tamanbali sekitar pukul 17.36 Wita. Mendapat laporan tersebut petugas langsung menuju TKP.

"Kami bersama pihak kepolisian melakukan upaya pencarian, menyisir saluran got tersebut," ungkapnya saat di IGD RSU Bangli. Jenazah Desak Made Oktania ditemukan di saluran irigasi di wilayah Banjar Guliang Kangin dengan posisi tubuh tersangkut batang pohon kelapa. Selanjutnya jenazah Desak Made Okta dibawa ke RSU Bangli.

Kapolsek Bangli, Kompol Made Dwi Puja Rimbawa mengatakan pihaknya mendapat laporan dari masyarakat. Ada orang yang hanyut di got tepat di sebelah barat Lapangan Kilobar Tamanbali. Sesampainya di lokasi, petugas mendapat sepeda motor korban ada di sebelah barat jalan. Sedangkan helm di bahu jalan. "Saat itu kondisi sepeda motor masih menyala. Di sekitar lokasi ada pedagang. Pedagang tersebut yang melihat kendaraan jatuh. Korban pun langsung terbawa air," jelasnya.

Lebih lanjut, petugas melakukan upaya pencarian dengan menyisir saluran got tersebut. Selang 30 menit proses pencarian, petugas mendapat informasi bahwa di Banjar Guliang Kangin ditemukan tubuh tersangkut di saluran irigasi. "Ada warga yang melihat tubuh di saluran irigasi. Hal tersebut kemudian dilaporkan ke Kelian Adat setempat. Warga tidak berani mengangkat sendiri. Dari kelian adat lantas melaporkan kepada petugas yang saat itu masih melakukan pencarian," kata Kompol Dwi Puja.

Petugas mendatangi lokasi penemuan tubuh tersebut. Ketika itu posisi sudah bergeser dari awal ditemukan, yakni sekitar 15 meter. Dari lokasi hanyut hingga lokasi penemuan tersebut jarak sekitar 3-4 kilometer. "Tubuh ditemukan sekitar pukul 18.40 Wita," ungkapnya sembari menyebutkan proses pencarian melibatkan sekitar 50 orang, baik itu personel Polsek, Polres Bangli, BPBD maupun warga.

Petugas gabungan bersama masyarakat berupaya melakukan evakuasi tubuh Desak Made Oktania. "Dari jalan raya ke dalam sekitar 2 meter. Tubuh korban saat itu ditahan batang pohon kelapa. Jika tidak ada batang pohon itu tubuh korban mungkin sudah hanyut," ujarnya. Saat ditemukan posisi kaki di atas dan kepala di bawah. Petugas mengikat kaki untuk bisa dievakuasi. Begitu tubuh diangkat, batang kelapa tersebut langsung hanyut. "Saat dievakuasi korban hanya mengenakan baju. Saya berikan rompi untuk menutupi tubuh korban. Begitu deras air beberapa pakaian korban terlepas," sambungnya.

Desak Made Oktania merupakan anak kedua dari Ngakan Ketut Rudiasa. Ngakan Rudiasa begitu terpukul mendapati anaknya sudah membujur kaku di RSU Bangli. Dari pihak keluarga mengatakan jika Desak Made Oktania pergi kerja (belajar) kelompok di rumah temannya. Untuk sementara jenazah masih dititipkan di RSU Bangli. *esa

Komentar