nusabali

Katedral Denpasar Sambut Hari Pangan Sedunia

Gelar Workshop Pembuatan Sabun hingga Berbagi Beras

  • www.nusabali.com-katedral-denpasar-sambut-hari-pangan-sedunia

DENPASAR, NusaBali.com – Ada yang berbeda di Katedral Denpasar pada Minggu (16/10/2022) pagi. Selain menggelar kebaktian misa kudus, Gereja Katolik di Jalan Tukad Musi Denpasar ini juga dilangsungkan pameran hasil kreativitas membuat produk turunan eco enzyme dan berbagi beras.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap  tanggal 16 Oktober.

“Sebelum pandemi acara serupa pernah dilakukan tetapi lebih kepada makan-makan bersama. Intinya kegiatan ini rutin setiap tahun, namun untuk tahun ini lebih ke pemanfaatan eco enzyme,” ujar Pastor Paroki Gereja Katedral Denpasar, Romo Herman Yoseph Babey. 

Acara yang dimotori Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)  Paroki Roh Kudus Gereja Katedral Denpasar ini mengusung tema ‘Solidaritas Pangan’ yang artinya Semakin Peduli dan Murah Hati, bertujuan untuk menguatkan ekonomi umat Kristiani.

“Ini juga sekaligus menghargai setiap kreasi yang telah dibuat oleh umat dengan pemanfaatan bahan-bahan yang tidak digunakan kembali lalu ditampung dan dibuat untuk produk eco enzyme,” papar Romo Herman Yoseph Babey.

Stand dari pameran yang dihadirkan melibatkan 23 kelompok yang tergabung dalam lingkungan atau banjar. Pameran ini merupakan bentuk implementasi dari hasil binaan Seksi PSE.

“Dengan bentuk implementasi ini mereka bisa menggunakan kreativitasnya  untuk menghadirkan berbagai macam produk. Tidak hanya untuk dirinya sendiri juga untuk banyak orang,” lanjut Romo Herman Yoseph Babey.

Dari pantauan, produk-produk yang dihasilkan para kelompok berupa minuman cuka apel, cuka salak, cuka anggur, sabun organik batang, dan sabun organik cair yang dikombinasikan dengan cairan eco enzyme. 

Dalam kesempatan yang sama, Seksi PSE Lingkungan Banjar Hati Maria Tak Bernoda, Ririn, menjelaskan jika produk yang ditawarkannya dengan kisaran harga Rp 25.000 sampai Rp 30.000 untuk sabun batang organik, dan Rp 30.000 untuk satu botol 250 ml cuka apel atau yang lainnya.

Manfaat dari produknya pun tidak kalah dengan produk pasaran yang biasa ditemui di pasar modern. Kaya akan manfaat dan bahan yang organik menjadi suatu keunggulan dari produk buatannya.

“Semua produk dibuat handmade. Banyak sekali manfaat terutama untuk sabun ini, karena organik dan ada susunya bisa membuat kulit lebih glowing dan lembab. Karena kami buat sendiri jadi kita tahu semua bahan aman,” ujar Ririn saat ditemui di sela-sela memasarkan produknya di basement katedral.

Manfaat minuman fermentasi seperti cuka apel dan cuka lainnya, kata Ririn, bermanfaat untuk menurunkan berat badan, penderita diabetes, menstabilkan insulin, dan juga sebagai obat maag sampai dipercaya mengatasi penyakit asam lambung. 

Tidak hanya pameran dengan berbagai macam produk turunan eco enzyme, rangkaian lain dari kegiatan ini adalah membagikan 100 kilogram beras, dengan memberikan masing-masing 5 kilogram beras kepada umat Kristiani. 

“Berbagi beras sebagai bentuk solidaritas pangan untuk umat yang membutuhkan dikarenakan berbagai hal akibat dari pandemi Covid-19,” papar Romo Herman Yoseph Babey.

Romo Herman Yoseph Babey pun berharap ke depan kegiatan serupa tidak hanya dibuat untuk umat internal saja, tetapi akan bisa dibuka untuk masyarakat luas. *ris




Komentar