nusabali

Pekaseh Jatiluwih Kendalikan Hama Tikus dengan Limbah Tikus

  • www.nusabali.com-pekaseh-jatiluwih-kendalikan-hama-tikus-dengan-limbah-tikus

TABANAN, NusaBali
Pekaseh Subak Jatiluwih mencegah serangan hama tikus di tempek Gunung Sari, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan pada Jumat (14/9).

Pencegahan dilakukan dengan menyemprotkan enzim tikus sebanyak 25 liter. Harapannya, serangan tikus tak mengganas di tanaman padi yang sudah berumur 2,5 bulan ini.  Pekaseh Subak Jatiluwih,  I Wayan Mustra mengatakan, serangan tikus di masa tanam sekarang memang tidak parah. Untuk itu pihaknya bekerjasama dengan Yayasan Bhakti Ring Pertiwi menyemprotkan enzim tikus di tempek Gunung Sari.

"Kami jadikan demplot di Gunung Sari. Jika hasilnya bagus maka enzim tikus akan disemprotkan ke tempek lainnya,” ungkap Mustra, Jumat (14/10).

Dia menegaskan enzim tikus ini semprotkan sebagai upaya pengendalian hama tikus. Sebab setiap musim panen memang selalu menjadi langganan hama tikus. Apalagi sekarang usia padi baru 2,5 bulan yang rentan dengan serangan tikus karena aroma padi sedang khas sekali.  "Hampir setiap musim tanam ada serangan tikus, tapi tidak banyak, masing-masing tempek tidak sampai hektaran," jelasnya.

Dengan kondisi itu, lewat pengendalian secara alami ini diharapkan serangan tak mengganas. Sebab selama ini untuk mencegah serangan hama petani hanya melakukan cara alami yakni membersihkan saluran irigasi menggunakan mesin pemotong rumput dari pagi sampai sore. Karena suara dari mesin ini yang ditakutkan tikus. "Kami di Jatiluwih pengendalian hama masih alami. Hampir 0 persen penggunaan pestisida," tandas Mustra.  

Sementara enzim tikus ini adalah  permentasi limbah tikus menjadi bio enzim tikus. Produk ini dibuat Yayasan Bhakti Pertiwi sejak 2 tahun. Limbah tikus yang digunakan adalah sisa pakan yang tak dihabiskan burung hantu. Yayasan Bhakti Pertiwi ini punya limbah tikus karena memiliki karantina Tyto Alba sebanyak 8 ekor. Dengan adanya bio enzim tikus ini serangan tikus di sawah dapat ditanggulangi.

Ketua Yayasan Bhakti Ring Pertiwi, I Putu Partayasa mengatakan, bio enzim yang dibuat memang dapat menanggulangi hama tikus. Sudah dibuktikan ketika bio enzim ini disemprotkan ke tanaman padi serangan hama tikus tidak menganggu lagi.  "Awalnya saya tidak percaya, saya kira lagi beruntung karena hanya padi saya masih aman dari serangan hama, sementara padi tetangga digasak," ujarnya belum lama ini. *des

Komentar