nusabali

Dua Kelompok Pelajar Nyaris Tawuran

  • www.nusabali.com-dua-kelompok-pelajar-nyaris-tawuran

Ketegangan antar dua kelompok pelajar SMA berprestasi ini hingga menutup akses Jalan Rinjani dan mengakibatkan kemacetan panjang.

Diduga Gara-gara Rivalitas antar Sekolah


DENPASAR, NusaBali
Dua kelompok pelajar SMA dari sekolah yang berbeda di Kota Denpasar nyaris tawuran di jalan raya pada Minggu (30/4). Aksi tidak terpuji kelompok pelajar apalagi jelang Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini diduga terkait rivalitas dua sekolah negeri yakni SMAN 4 dan SMAN 1 Denpasar yang sudah lama terjadi.

Dari pantauan NusaBali di lapangan, aksi kekerasan dari dua kelompok pelajar SMA favorit di Denpasar ini terjadi sekitar 30 menit mulai pukul 18.30 hingga 19.00 Wita di depan SMAN 4 Denpasar di Jalan Gunung Rinjani, Tegal Harum, Denpasar Barat. Saat itu, sekitar 300-an orang pelajar SMAN 1 Denpasar yang dikenal dengan nama Smansa dengan menggunakan motor dan mobil mendatangi SMAN 4 Denpasar yang dikenal dengan nama Foursma.

Tidak mau kalah, sekitar 50 orang pelajar SMAN 4 Denpasar terlihat sudah siaga menunggu kedatangan kelompok pelajar Smansa di depan sekolahnya. Di jalan depan SMAN 4 inilah ratusan siswa Foursma dan Smansa berhadapan dan saling ejek. Beberapa siswa Foursma dan Smansa juga terlihat saling tantang dengan menggeber motor dan mengibaskan bendera.

Ketegangan antar dua kelompok pelajar SMA berprestasi ini hingga menutup akses Jalan Rinjani dan mengakibatkan kemacetan panjang. Sekitar pukul 19.00 Wita, Perbekel Desa Tegal Kertha, I Putu Trisnajaya pun turun tangan bersama puluhan warga setempat mendatangi lokasi dan membubarkan pelajar yang bikin onar tersebut.

Namun upaya membubarkan ratusan pelajar ini tidak mudah. Bahkan beberapa siswa Foursma dan Smansa ini malah sempat terlibat adu fisik dengan warga karena tidak mau dibubarkan. Puluhan warga yang marah ini juga sempat mengamankan bambu, kayu dan bendera yang dibawa siswa.  

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keributan antara pelajar Foursma dan Smansa ini karena rivalitas yang sudah terjadi sejak lama. Tidak hanya di bidang akademik, di bidang olahraga dan seni, dua SMA favorit ini juga saling bersaing. Terakhir, kedua SMA ini bersaing dalam Pekan Seni Remaja (PSR) dan Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) 2017. Dalam PSR, SMAN 4 Denpasar menjadi juara umum. Sementara dalam Porjar, SMAN 1 Denpasar berhasil mengungguli SMAN 4 dan maraih juara umum. “Rivalitas inilah yang membuat permusuhan antara SMAN 4 Denpasar dan Smansa. Puncaknya terjadi Minggu malam kemarin,” ujar seorang sumber yang juga pelajar ini.

Sementara itu, Perbekel Tegal Kertha, Putu Tisnajaya mengungkapkan, keributan antara pelajar Foursma dan Smansa ini sudah sering terjadi di sekitar SMAN 4 yang berada di batas wilayah Desa Tegal Kertha dan Tegal Harum. Bahkan, beberapa hari sebelum kejadian, siswa Smansa sudah beberapa kali mendatangi SMAN 4. “Tapi puncaknya Minggu petang kemarin. Ratusan siswa Smansa Ngelurug SMAN 4,” ujarnya.

Bersama warga, perbekel termuda di Denpasar ini langsung membubarkan kelompok pelajar yang menganggu kenyamanan warga tersebut. Sekitar pukul 19.30 Wita, ratusan pelajar dua sekolah itu membubarkan diri. “Saya akan segera koordinasi dengan Perbekel Tegal Harum untuk memanggil Kepala Sekolah SMAN 4. Kami tidak mau kejadian seperti terus terulang di desa kami,” tegas Trisnajaya yang juga mengamankan bambu runcing, kayu dan bendera di lokasi kejadian.

Dikonfirmasi terpisah, Senin (1/5) kemarin, Kepala Sekolah SMAN 1 Denpasar, Nyoman Purnajaya malah mengaku tidak tahu soal aksi dua kelompok pelajar yang nyaris tawuran pada Minggu malam tersebut. “Saya belum dengar informasi dan dapat laporan. Saya sampai malam di sekolah saat itu (Minggu), tapi tidak dengar peristiwa tersebut,” tegasnya saat dihubungi via telpon, kemarin.

Meski demikian ia membenarkan adanya persaingan dalam PSR dan Porsenijar antara  SMAN 4 dan SMAN 1 Denpasar. Untuk PSR, SMAN 4 menjadi juara umum dan SMAN 1 menjadi runner up. “Tapi untuk Porsenijar kami yang jadi juara umum,” bebernya. Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 4 Denpasar, I Wayan Rika yang dihubungi tidak menjawab telpon. SMS yang dikirimkan juga tidak mendapat balasan. * rez

Komentar