nusabali

LPM Kuta Usul Peringatan Bom Bali Dianggarkan

Sempat Terjadi Dua Kegiatan dalam Satu Momentum

  • www.nusabali.com-lpm-kuta-usul-peringatan-bom-bali-dianggarkan

MANGUPURA, NusaBali
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kuta mendorong pemerintah daerah, baik Kabupaten Badung maupun Provinsi Bali untuk menjadikan peringatan Bom Bali sebagai sebuah agenda tahunan.

Hal ini semata agar penyelenggaraan kegiatan mengenang tragedi kemanusiaan itu bisa terarah dan tidak ngambang alias antara ada dan tiada.  Pasalnya, dalam peringatan pada Rabu (12/10), terjadi dua kegiatan dalam satu momen. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kuta, I Putu Adnyana menuturkan, ketidakjelasan itu pula yang akhirnya mengakibatkan dalam peringatan Bom Bali tahun ini seolah terjadi dua kegiatan dalam satu momentum. Pertama yang dilaksanakan pada sore hari atas kolaborasi pihaknya dengan Isana Dewata, dan kedua digelar pada malam hari oleh Densus 88 dan BNPT.

Menurut Adnyana, penyelenggaraan kegiatan semacam itu sangatlah penting. Selain mendoakan para korban, juga sebagai momentum menyuarakan perdamaian. "Sekaligus pula memberitahukan kepada dunia, bahwa Bali adalah destinasi wisata yang aman untuk dikunjungi. Jika sudah menjadi agenda tahunan, maka pengemasannya pun kami rasa akan lebih optimal," ungkapnya, Kamis (13/10)

Diakui Adnyana, selama 20 tahun pasca tragedi memilukan itu, Pemerintah Daerah belum pernah menganggarkan pelaksanaan kegiatan tersebut secara rutin. Selama ini, agenda dilaksanakan secara swadaya atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk di antaranya pihak Konsulat Jenderal Australia.

Adnyana juga menyadari, kalau soal penganggaran di pemerintah memang tidak mudah. "Meski demikian, kami tetap berharap agar itu bisa masuk ke dalam anggaran daerah di setiap tahunnya," harap Adnyana.

Dia juga tidak memungkiri, saat momentum peringatan Bom Bali tanpa disadari juga memiliki kekuatan untuk mendatangkan para wisatawan asing. Mereka datang, utamanya untuk mendoakan ratusan orang yang telah menjadi korban dalam tragedi kemanusiaan tersebut. Dan Bali sebagai tuan rumah, tentunya wajib untuk menyambut kedatangan mereka dengan mengemas peringatan tersebut secara optimal. "Kami mengharapkan adanya perhatian yang lebih dari pemerintah, sehingga acara ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan. Jadi ke depannya bisa lebih terprogram, dan dunia mengetahui bahwa di Bali, khususnya Kuta, ada sebuah kegiatan yang memang secara khusus menggaungkan nilai perdamaian," pungkas Adnyana.*dar

Komentar