KONI Badung Ingatkan Penggunaan Gas Air Mata
MANGUPURA, NusaBali
Aksi kegiatan Doa Bersama Polres Badung dengan berbagai elemen masyarakat termasuk dengan insan olahraga dan KONI Badung berjalan hikmat di Lapangan Mengwi, Badung, Selasa (4/10).
Kegiatan doa bersama itu dipandu Mangku Sija dari Polres Badung yang mendoakan agar korban meninggal akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam mendapat tempat layak di sorga dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan lahir bathin.
KONI Badung yang mengikuti doa bersama. menerjunkan ratusan atlet dari Pengkab Cabor yang ada di Badung. “Salut dengan inisiatif Polres Badung yang menaruh perhatian dengan tragedi olahraga, khususnya sepakbola di tanah air. Tragedi tersebut akan menjadi pelajaran penting bagi insan olahraga, sehingga tetap dapat sportif di setiap pertandingan cabang olahraga apa saja,” kata Ketua Umum KONI Badung Made Nariana.
Nariana mantan Ketum KONI Bali menambahkan, Tragedi Kanjuruhan juga akan menjadi pelajaran bagi aparat keamanan, bagaimana seharusnya bertindak dalam mengamankan kegiatan olahraga. Pasalnya ada aturan tertentu yang tidak boleh dilakukan, seperti penggunaan gas air mata di lapangan bola atau ruangan-ruangan tertentu.
“Sebaliknya penonton bola Indonesia juga semakin cerdas dan memiliki adab yang baik, sekalipun memiliki fanatisme tinggi terhadap klub yang didukungnya,” pesan Nariana.*dek
KONI Badung yang mengikuti doa bersama. menerjunkan ratusan atlet dari Pengkab Cabor yang ada di Badung. “Salut dengan inisiatif Polres Badung yang menaruh perhatian dengan tragedi olahraga, khususnya sepakbola di tanah air. Tragedi tersebut akan menjadi pelajaran penting bagi insan olahraga, sehingga tetap dapat sportif di setiap pertandingan cabang olahraga apa saja,” kata Ketua Umum KONI Badung Made Nariana.
Nariana mantan Ketum KONI Bali menambahkan, Tragedi Kanjuruhan juga akan menjadi pelajaran bagi aparat keamanan, bagaimana seharusnya bertindak dalam mengamankan kegiatan olahraga. Pasalnya ada aturan tertentu yang tidak boleh dilakukan, seperti penggunaan gas air mata di lapangan bola atau ruangan-ruangan tertentu.
“Sebaliknya penonton bola Indonesia juga semakin cerdas dan memiliki adab yang baik, sekalipun memiliki fanatisme tinggi terhadap klub yang didukungnya,” pesan Nariana.*dek
Komentar