nusabali

Hilang saat Rafting di Tukad Ayung, Pencarian Warga AS Dilanjutkan Selasa Pagi

  • www.nusabali.com-hilang-saat-rafting-di-tukad-ayung-pencarian-warga-as-dilanjutkan-selasa-pagi

GIANYAR, NusaBali.com – Upaya pencarian wisatawan yang hilang saat rafting di Tukad Ayung Gianyar, Senin (3/10/2022) sore, belum membuahkan hasil.  Pencarian wisatawan asal AS bernama Robin Naugh Clifford Neil akan dilanjutkan Selasa (4/10/2022) pagi.

Saat kejadian, korban bersama 4 WNA lainnya Jayaraj, Loshni, Suenja, Felix sedang menyusuri Tukad Ayung dengan didampingi Pasek selaku instruktur. 

Informasi dihimpun, rombongan wisatawan ini  start di kawasan Banjar Bhagawan, Desa Melingih Kelod, Kecamatan Payangan dengan finish di Hotel Pita Maha, Desa Kedewatan, Ubud pukul 12.30 Wita. 

Dalam perjalanan  sekitar pukul 13.30 Wita tersebut sempat turun hujan lebat. Padahal mereka hampir menyentuh garis finish.

Perahu rafting tersebut diduga terbawa arus sungai yang debit airnya naik sehingga terbalik. Para penumpang pun terbawa arus sungai bahkan ada yang sampai terdampar di aliran sungai wilayah Bongkasa, Badung.

Naas, korban Robin hilang, sementara 4 penumpang lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. 

Selain perahu yang dipandu Pasek, satu perahu lagi yang berisikan 5 WNA satu keluarga asal Australia juga terbalik. Perahu ini ditumpangi Josephine Sparacino, Alfonso Sparacino, Anthony Sparacino, Marcus Sparacino, dan Cristian Sparacino yang dipandu instruktur Wawan. Beruntung seluruhnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. 

Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira saat ditemui di Pos Evakuasi Senin petang menjelaskan jika kecelakaan ini melibatkan dua perahu rafting. Masing-masing berisi lima wisatawan macanegara dan satu pemandu. 

"Jadi, total ada 12 orang korban, ada yang selamat dan sudah diberikan pertolongan. Tidak mengalami luka serius, hanya luka goresan kemungkinan kena akar atau pohon di sungai. Satu wisatawan lagi masih belum ditemukan, kondisinya belum bisa kita pastikan," ujar Kapolsek. 

Polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi. Terungkap, kecelakaan rafting ini terjadi karena faktor cuaca. Beberapa saat setelah garis start, cuaca tiba-tiba mendung dan turun hujan lebat. 

Aliran sungai membesar lalu membalikkan perahu mereka. Saat terbalik, mereka terombang-ambing hingga ada yang terdampar. "Saat hampir mendekati finish atau sekitar 10 menit lagi, tiba-tiba perahunya terbalik karena air sungai yang tiba-tiba membesar," ujarnya. 

Sementara itu Perbekel Melinggih Kelod, I Wayan Edy Setiawan mengatakan, sebelum kejadian tersebut, kondisi air sejatinya tenang. "Tadi airnya mendadak besar di tengah. Bukan dari awal, sehingga ini murni musibah," ujarnya.

Hingga pukul 19.48 Wita, TRC BPBD Kabupaten Gianyar, Satpolair Polres Gianyar, Polsek Payangan, Polsek Ubud, PMI Kabupaten Gianyar serta pihak terkait melakukan pencarian. 

Untuk pencarian korban hilang, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar IGN Dibya Presasta mengatakan akan dilanjutkan pada Selasa (4/10) pagi. "Besok gabungan Gianyar, Badung, dan  Provinsi Basarnas mulai dari My Swing Bongkasa Badung jam 7," jelasnya. *nov

Komentar