nusabali

Perumda Tirta Danu Arta Jajaki Investor Korea

  • www.nusabali.com-perumda-tirta-danu-arta-jajaki-investor-korea

BANGLI, NusaBali
Perumda Air Minum Tirta Danu Arta menjajaki investor asal Korea untuk kerja sama optimlaisasi jaringan dan distribusi air.

Hal tersebut diakui Kabag Administrasi dan Keuangan Permuda Air Minum Tirta Danu Artha Bangli, Gusti Agung Jelantik Sutha Baskara. Menurut dia, berbagai upaya dilakukan untuk memberikann pelayanan yang optimal pada konsumen. Salah satu langkahnya dengan menggandeng pihak ketiga. Kali ini, pihaknya sedang penjajakan dengan investor asal Korea. "Pihak investor telah sempat turun mengecek kondisi sumber mata air Kuta Lambi, Desa Lembean, Kintamni dan Pebini Desa Catur, Kintamani," ungkapnya Minggu (2/10).

Saat mengecek sumber air, jelas Agung Bhaskara, pihak investor mengambil sampel air dari ke dua sumber mata air tersebut untuk diteliti. Disebutkan, untuk jalinan kerja sama masih perlu proses dan pembahasan lebih lanjut. "Ini baru sebatas penjajakan ke arah kerja sama, masih butuh proses untuk mencari kesamaan persepsi antara Perumda dengan pihak investor. Jauh sebelumnya ada pihak yang merencanakan kerja sama, tepi belum ada kesepakatan,” ujarnya.

Agung Baskara tidak menampik ada kendala dalam pelayanan kepada pelanggan. Salah satunya, terkait jaringan yang sudah berumur. "Jaringan pipa yang kami miliki hampir sebagian besar sudah tua dan butuh anggaran yang besar jika diremajakan," sebutnya. Targetnya, ketika nantinya terjalin kerja sama dengan pihak ketiga, maka dapat dilakukan optimalisasi jaringan dan sumber air bisa untuk seluruh kecamatan.

Kabag Teknik Permuda Tirta Danu Arta Ida Bagus Prenawa mengatakan kerusakan motor pompa perusahaan ini terjadi di sumber mata air Tirta Anyar, Kecamatan Tembuku dan sumber mata air Paras Malem, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku dan rumah pompa di Dusun Bangklet, Desa Kayubihi. Kerusakan motor pompa lebih dominan disebakan tegangan listrk yang tidak stabil.

Kerusakan pompa juga terjadi di sumber mata air Gamongan II, Desa Kayubihi, Bangli. Perbaikan kerusakan tersebut memerlukan anggaran besar.*esa.

Komentar