nusabali

Tragedi Kanjuruhan, Hari Gelap Sepakbola

Amnesty International Soroti Penggunaan Gas Air Mata

  • www.nusabali.com-tragedi-kanjuruhan-hari-gelap-sepakbola

Penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat keamanan negara untuk mengatasi atau mengendalikan massa seperti itu tidak bisa dibenarkan sama sekali. Ini harus diusut tuntas.

ZURICH, NusaBali

Presiden FIFA Gianni Infantino menilai tragedi sepakbola yang menewaskan 174 orang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepakbola  dan sebuah tragedi yang di luar pemahaman.

"Dunia sepak bola dihebohkan menyusul insiden tragis di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, " ujar Gianni, dikutip dari situs resmi FIFA, Minggu (2/10).

Ya, Gianni memberikan pernyataan soal tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan kekalahan tuan rumah 2-3 pada Sabtu (1/10) malam.

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini,”kata pria asal Italia itu.

“Bersama FIFA dan komunitas sepakbola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada masa yang sulit ini," kata Gianni.

Sementara itu, Amnesty International (AI) menyoroti penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan. Menurut Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, hak hidup ratusan orang melayang begitu saja pasca pertandingan sepakbola. Dia menilai hal itu ini betul-betul tragedi kemanusiaan yang menyeramkan sekaligus memilukan.

“Perempuan dan laki-laki dewasa, remaja dan anak di bawah umur, menjadi korban jiwa dalam tragedi ini. Kami sampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban, pun kepada korban luka yang saat ini sedang dirawat, kami berharap pemulihan kondisi yang segera," ujar Usman Hamid dalam rilisnya di situs resmi.

Amnesty International secara khusus menyoroti penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan. Mereka menyebut soal penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan.

"Penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan negara untuk mengatasi atau mengendalikan massa seperti itu tidak bisa dibenarkan sama sekali. Ini harus diusut tuntas. Bila perlu, bentuk segera Tim Gabungan Pencari Fakta,”kata Usman Hamid.

Amnesty International berharap negara ikut terlibat dalam penyelidikan secara menyeluruh atas Tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, akuntabilitas negara benar-benar diuji dalam kasus ini. Karena itu, Amnesti Internasional mendesak negara untuk menyelidiki secara menyeluruh, transparan dan independen atas dugaan penggunaan kekuatan berlebihan yang dilakukan aparat keamanan serta mengevaluasi prosedur keamanan dalam acara yang melibatkan ribuan orang.

Pada pertandingan tersebut, para penonton menginvasi lapangan menyusul kekalahan Arema FC dan memicu kericuhan sehingga polisi bertindak dengan menembakkan gas air mata. Menurut laporan terakhir, akibat kericuhan ini terdapat korban meninggal yang mencapai 174 jiwa.

Akibat kerusuhan itu juga, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan dan itu merupakan arahan dari ketua umum PSSI Mochammad Iriawan. *

Komentar