nusabali

Belasan Titik Bencana Akibat Cuaca Ekstrem Tumpek Wayang Kepung Badung Utara

  • www.nusabali.com-belasan-titik-bencana-akibat-cuaca-ekstrem-tumpek-wayang-kepung-badung-utara

MANGUPURA, NusaBali.com – Bertepatan pada rahina Tumpek Wayang pada Saniscara Kliwon Wayang, Sabtu (1/10/2022) sekitar pukul 13.00 Wita, terjadi hujan lebat dan angin puting beliung di sebagian besar wilayah utara Kabupaten Badung.

Cuaca ekstrem tersebut menimbulkan belasan titik bencana alam dimulai dari Kecamatan Petang hingga Kecamatan Kuta Utara. Di antara empat kecamatan yang menjadi titik bencana, Kecamatan Abiansemal merupakan yang paling parah.

“Pada Sabtu, 1 Oktober 2022 bertepatan dengan rahina Tumpek Wayang pukul 13.00 Wita, terjadi cuaca ekstrem di mana hujan lebat dibarengi dengan angin puting beliung,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung I Wayan Darma, ketika dihubungi, Minggu (2/10/2022) sore.

Dari data yang diterima NusaBali.com, kondisi cuaca yang terbilang terjadi rutin setiap tahun ini menyebabkan pohon tumbang menimpa bangunan maupun menutupi jalan, dan juga tidak jarang mengakibatkan rumah semi permanen roboh. Cuaca yang mengakibatkan bencana semacam ini tidak sedikit pula memakan korban.

Tercatat, di Kecamatan Petang terjadi pohon tumbang di Banjar Bedauh, Desa Carangsari dan menimpa kandang babi.

Sedangkan di Kecamatan Abiansemal yang merupakan titik paling parah, pohon tumbang tersebut sebagian menimpa rumah, menutupi jalan, palinggih, dan mengakibatkan rumah semi permanen roboh kemudian menimpa orang di bawahnya.

Pohon tumbang di Kecamatan Abiansemal terjadi di beberapa titik seperti di Pura Dalem Gede, Desa Adat Blahkiuh yang menimpa sebuah palinggih dan jineng sari. Selain itu, masih di Blahkiuh, pohon taep menimpa rumah di Banjar Ulapan II. Sisanya terjadi di Banjar Kembang Sari, Banjar Benehkawan, dan Banjar Delod Pasar.

“Untuk yang di Blahkiuh, kami mengucapkan terima kasih kepada warga setempat, Perbekel Blahkiuh (Ida Bagus Gede Mahatmananda Manuaba), dan Bhabinkamtibmas yang sudah berkolaborasi dengan baik menanggulangi bencana tersebut,” ujar Wayan Darma.

Sementara di Banjar Belawan, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, sempat terjadi keterlambatan dalam penanganan bencana pohon waru yang menimpa rumah milik I Made Subagia. Akibatnya, penanganan baru bisa dilakukan malam hari dan selesai pada pagi hari.

Sedangkan untuk desa tetangganya yakni Desa Abiansemal, terjadi sekitar enam titik bencana dii Banjar Juwet. Terdapat pohon tulampa tumbang menimpa 6 dari 15 palinggih di sebuah merajan gede, juga ada pohon besar menimpa sebuah palinggih penyawangan.

Kemudian, dua kandang babi rusak tertimpa pohon besar dan salah satunya adalah pohon aren. Selain itu, terdapat dua bangunan roboh akibat hujan lebat dan angin puting beliung yakni bale subak dan rumah joglo.

Terutama untuk rumah joglo yang roboh, kejadian tersebut memakan korban pasangan suami-istri yang sedang berteduh. Kedua korban tersebut adalah Made Karma, 65 dan istrinya Made Wika, 60. Made Karma sendiri mengalami luka serius yakni retak tulang pinggul.

Selanjutnya di Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, di Jalan Baha-Gulingan, Kecamatan Mengwi, dan di Lingkungan Campuhan Asri, Dalung Permai, Kecamatan Kuta Utara, masing-masing terjadi dahan pohon mangga jatuh dan pohon tumbang menutupi jalan serta rumah warga namun tidak memakan korban.

“Pada intinya kami selalu siap menjaga ketertiban umum dan keamanan lingkungan. Kami selalu siap siaga dalam menghadapi bencana. Sudah barang tentu bencana itu tidak kita inginkan namun bencana alam ini kami siap melakukan antisipasi,” tegas Kalaksa BPBD Kabupaten Badung asal Kecamatan Abiansemal ini.

Wayan Darma menjelaskan bahwa sejak bulan Juni 2022 telah melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk berkolaborasi mengantisipasi bencana sesuai tupoksi masing-masing.

“PUPR kami koordinasikan agar dapat menangani gorong-gorong dan wilayah aliran sungai. Sedangkan rekan-rekan dari DLHK kami minta untuk menata, memotong, dan memangkas pohon-pohon perindang yang ada di jalan. Ini sudah dilakukan dan sedang berjalan,” terang Wayan Darma.

BPBD Kabupaten Badung menghimbau masyarakat agar tetap waspada dalam kondisi cuaca ekstrem. Apabila terjadi bencana segera berkoordinasi dengan pihak terkait setempat. Saat ini pihak BPBD Kabupaten Badung sudah sangat mudah sekali dijangkau melalui kontak WhatsApp di +62 811-3894-000. Melalui nomor tersebut masyarakat dapat segera melaporkan kebencanaan.

Namun, Wayan Darma juga berharap agar warga dapat berinisiatif ketika kondisi cuaca sedang baik untuk merapikan maupun memotong pohon-pohon yang dinilai membahayakan apabila terjadi cuaca ekstrem. *rat

Komentar