nusabali

Soal Kekalahan Bali United dari Persikabo

Teco : Lengah dan Terlalu Terbuka

  • www.nusabali.com-soal-kekalahan-bali-united-dari-persikabo

MANGUPURA, NusaBali
Pelatih kepala Bali United Allesandro Stefano ‘Teco’ Cugurra Rodriguez mengakui kekalahan timnya pada pekan laga ke-11 Kompetisi BRI Liga 1, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (30/9) malam.

Teco menilai timnya bermain terlalu terbuka saat menghadapi Persikabo, terutama pada babak kedua.  Gol Persikabo dicetak Tomoki Wada menit ke-48 dan Dimas Drajat menit ke-60. Sedangkan satu gol Bali United dicetak Leonard Tupamahu pada menit ke-25.

"Permainan terbuka dan fokus pada penyerangan, membuat tidak konsentrasi pada pertahanan, dan pertahanan terlalu terbuka di babak kedua," kata Teco, Sabtu (1/10) malam.

Pelatih asal Brasil itu mengakui pada babak pertama timnya mampu menguasai jalannya pertandingan, dengan sejumlah peluang yang berhasil diciptakan. Namun peluang itu hanya satu yang menjadi gol.

"Persikabo itu menit ke 40 ke atas baru dapat peluang, sebelumnya kita sangat menguasai," kata Teco.  Teco mengatakan timnya babak pertama masih main bagus. Namun petaka datang di awal babak kedua, karena terlalu menyerang dan bermain terbuka. Permainan terbuka itu dimanfaatkan lawan, dan ini jadi kekalahan kedua secara beruntun setelah lawan Persis Solo, pada pekan ke-10.

Usai pertandingan tidak ada satupun pemain yang mendampingi Teco dalam sesi jumpa pers. Padahal usia bertanding, diwajibkan pelatih dan satu pemain menggelar jumpa pers di akhir pertandingan. Selanjutnya Fadil Sausu dkk akan menghadapi Persita Tangerang pada Kamis (6/10) pukul 21.30 Wita.

Sementara pelatih Persikabo, Djajang Nurdjaman sangat bersyukur dengan hasil kemenangan, semua itu karena kinerja pemainnya yang tampil kerja keras di lapangan. Menurut Djajang, pemainnya mampu menjalankan instruksi dengan baik ditunjang dengan kerja keras dan semangat juang tinggi.

"Kita banyak ciptakan peluang dan posisi gawang lawan sudah lowong, tapi hanya mampu cetak 2 gol saja," terang Djajang Nurdjaman.

Menurutnya, sejak awal timnya selalu mengantisipasi pemain lawan dari bola servis. Namun begitu tertinggal timnya mampu membalikkan keadaan, dengan memanfaatkan lini tengah. Dua penyerang yang ditempatkan itu mengandalkan kecepatan untuk membuka celah lawan bagi striker Dimas Drajat. Hingga akhirnya mampu menciptakan banyak peluang dan membalikkan keadaan. "Kita tidak pakai pemain sayap, makanya selalu menusuk dari lini tengah," tegas Djanur. *dek

Komentar