nusabali

Desa Sayan Semakin Akrab dan Perlu Dikunjungi Wisatawan

Gelar Sayan Rumaket pada 8-9 Oktober 2022

  • www.nusabali.com-desa-sayan-semakin-akrab-dan-perlu-dikunjungi-wisatawan

DENPASAR, NusaBali.com – Apa yang dilakukan Desa Sayan patut diapresiasi dan ditiru. Desa berlokasi di bagian barat wilayah Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, melakukan berbagai upaya untuk memperkenalkan desanya.

Selain mengangkat seni, tradisi. adat, dan budayanya dengan beberapakali menggelar event, pecinta olahraga bersepeda pun mendapatkan ‘surga’ bersepeda dengan trek yang membelah persawahan. Asyik, keren!

Teranyar, event yang dikenal dengan nama Gowes For Love ini akan digelar untuk ketiga kalinya bekerjasama dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) dan Pemerintah Desa Sayan melalui Pokdarwis Desa Sayan.

Gowes For Love ini akan menjadi bagian dari event Sayan Rumaket.

Kegiatan yang akan dilangsungkan 8-9 Oktober mendatang melibatkan Sekaa Teruna Bina Warga Banjar Mas, Desa Sayan sebagai panitia dan selaku perintis Gowes For Love hingga saat ini.

“Event kali ini bekerjasama dengan Kagama dengan tujuan mengundang anggota Kagama dari seluruh Indonesia untuk hadir,” kata Ketua Panitia Sayan Rumaket, Wayan Gede Budi Arthawan, Jumat (30/9/2022).

Gowes For Love telah dimulai sejak 2019. Namun, lantaran pandemi Covid-19 mewabah di tahun 2020 membuat event olahraga rekreasi itu sempat tertunda. 

Kemudian pada tahun 2021 baru kembali bisa dilanjutkan dengan komitmen mengenalkan desa dan pemulihan perekonomian di Desa Sayan pasca pandemi.

Demikian juga melibatkan Pokdarwis Desa Sayan dengan tujuan mempromosikan Desa Sayan dengan agenda Tour The Sayansation sehingga diharapkan nantinya pengunjung bisa mengenal lebih dekat potensi Desa Wisata Sayan.

"Pada Sabtu (8/10/2022) pagi, kegiatan jalan santai menuju objek-objek yang ada di Sayan. Seperti beji dan pelukis ’Young Artist’ yang diberi agenda Tour The Sayansation. Malamnya dilanjutkan dengan Diorama Musik di Taman Baca Ubud," terangnya.

Pada hari Minggu (9/10/2022)  dilanjutkan dengan Gowes For Love 3.0 pukul 07.00 WITA Mengambil start dan finish di Pekenku, Desa Sayan, yang merupakan sentral parkir Pasar Desa Adat Sayan.

"Kami menyediakan dua rute, yaitu rute panjang mencapai 29 kilometer dan rute pendek hanya 7 kilometer yang sama-sama melintasi persawahan, perkebunan dan jalan pedesaan. Sementara harga tiket gowes ini yang kami sediakan hanya seharga Rp 25.000," tegas Budi Arthawan.


Menariknya, seremoni Gowes For Love 3.0 ini akan dilepas oleh Ganjar Pranowo. “Seperti kita ketahui, Pak Ganjar sangat senang bersepeda. Walaupun beliau nantinya tidak ikut bersepeda, namun semangatnya akan bagus untu Desa Sayan,”  imbuh Perbekel Desa Sayan, I Made Andika.

Tuntas acara bersepeda,  pengunjung diajak menuju Taman Baca Ubud dalam  agenda Diorama Musik yang mendatangkan artis nasional dan lokal. Mulai dari Nosstress, Sound of a Mirror, Jun Bintang, Kis Band dan beberapa band lokal lainnya.

Perbekel Desa Sayan, I Made Andika, memaparkan event Sayan Rumaket ini digelar bertujuan mempererat hubungan antar warga di Sayan, Ubud. Terutama di Desa Sayan terdiri dari 8 banjar dan 2 desa adat. Desa Adat Sayan terdiri dari enam Banjar, sedagkan Desa Adat Penestanan terdiri dari dua banjar.

Sayan Rumaket sendiri memiliki arti ambigu. Sebagai kata subjek. Sayan adalah nama sebuah desa yang terletak di sisi barat Kecamatan Ubud. 

Sedangkan sebagai kata sifat, ‘Sayan’ berarti ‘semakin' dan ‘Rumaket’ berarti ‘dekat/ akrab’. 

“Sayan Rumaket merupakan representasi kebhinekaan, Desa Sayan terdiri dari 8 banjar yang asal-usul penduduk pada masing-masing banjar berbeda-beda kemudian bisa bersatu padu membentuk satu desa yang bernama Sayan," jelas Perbekel Andika.

Andika menambahkan tema yang diambil adalah Suta Dipa Embasing Bumi. "Lahir menginspirasi manusia untuk berpihak kepada lingkungan, sosial, budaya,seni dan pendidikan. Kami mengambil dua poin ajaran Tri Hita Karana, hubungan yang baik antara manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan," tandas Andika.

Pria yang menjabat Perbekel sejak tahun 2018 tersebut juga mengungkapkan. tujuan utama dari gowes ini untuk mengenalkan potensi desa wisata yang ada di Desa Sayan. Adapun rute yang dipilih melintasi areal Desa Sayan. Sebagian besar goweser akan diajak melewati hamparan sawah hijau di wilayah Sayan yang masih sangat asri.


Sementara itu Ketua Pengda Kagama Bali, 1 Gusti Ngurah Agung Diatmika, menilai kegiatan Sayan Rumaket menjadi ‘laboratorium hidup’ dalam upaya meningkatkan ketahanan dan kemampuan pulih (resilient) dalam menghadapi tantangan perubahan dari krisis global hingga dampak perubahan iklim. 

Jika selama ini pembangunan desa cenderung dilakukan tanpa menempatkan manusia desa sebagai subjek pembangunan yang terlibat atau dilibatkan dalam pengambilan keputusan, maka penyelenggaraan berbagai event Sayan Rumaket dapat disebut sebagai antitesis dari pendekatan yang selama ini dijalankan. 

“Pendekatan berbasis hak menempatkan manusia sebagai komponen terpenting dalam pengambilan keputusan terutama terkait sumberdaya alam dan komunitas,” puji Agung Diatmika.

Sebelumnya, pada kesempatan terpisah, Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana sangat mendukung kegiatan ini. 

"Sayan Rumaket mengambil inspirasi dari alam dan lingkungan Bali. Keberpihakan kepada lingkungan agar lebih sehat. saling mengingatkan untuk menjaga alam ini," paparnya.

"Naik sepeda bisa ikut gowes, untuk menikmati musik ada Diorama Music Festival. Bagi yang senang lukisan bisa ikut pameran lukisan. Kegiatan untuk sesama ada kegiatan operasi katarak, donor darah dan bakti sosial." imbuh Sekjen DPP Kagama yang juga Pria yang juga Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud ini 







Komentar