nusabali

Perumahan di Tabanan Terendam, 17 KK Terpaksa Dievakuasi

Bencana Terjadi Saat Hujan Deras Guyur Sebagian Besar Wilayah Pulau Bali

  • www.nusabali.com-perumahan-di-tabanan-terendam-17-kk-terpaksa-dievakuasi
  • www.nusabali.com-perumahan-di-tabanan-terendam-17-kk-terpaksa-dievakuasi

Bencana banjir juga terjadi di Banjar Dajan Peken, Desa Mengwitani, Mengwi, Badung, akibatnya rumah 15 KK tergenang air dengan ketinggian kurang lebih 1 meter.

TABANAN, NusaBali

Hujan deras mengguyur Tabanan selama satu jam membuat Perumahan Panorama di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan terendam banjir setinggi satu meter lebih, Jumat (30/9). Akibatnya, 17 dari 25 KK sempat dievakuasi. Banjir menggenangi kawasan tersebut diperparah dengan tembok pembatas sungai jebol sepanjang 10 meter.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika menjelaskan air mulai masuk perumahan pada pukul 15.00 Wita. Kemudian semakin parah mulai pukul 16.00 Wita. "Banjir parah selain air sungai meluap juga tembok pembatas jebol. Sungai berada di timur perumahan," ungkapnya.

Kondisi ini pun kata Trisna sempat membuat 25 KK yang menempati perumahan tersebut terimbas. Dari 25 KK ini 17 KK sempat dievakuasi ke Wantilan Museum Subak yang posisinya berada di atas perumahan. "Yang kita evakuasi itu seluruh keluarga dari 17 KK itu, ada balita, lansia dan orang dewasa," terangnya.

Trisna menyebutkan evakuasi sudah mempersiapkan satu perahu karet dari Polair Polres Tabanan. Namun untuk lebih cepat bisa dievakuasi lewat jalur belakang perumahan. "Kita tadi (kemarin) semua arahkan untuk warga perumahan evakuasi. Dari 25 KK, 8 warga yang pilih tidak pindah karena memang terimbas tidak parah, kalau 17 KK lain parah," terangnya. Meskipun air sempat merendam kawasan tersebut, Trisna mengakui tak sampai membuat barang milik warga hanyut. Karena begitu air meluap seluruh warga menutup pintu rumah mereka. "Jadi tidak ada barang warga yang hanyut, namun rumahnya pasti dipenuhi lumpur," bebernya.

Sementara untuk saat ini, karena air telah surut, 17 KK yang sempat dievakuasi sudah kembali ke rumahnya seiring air mulai surut pukul 17.00 Wita. Namun BPBD meminta dan menyarankan kepada warga jika hujan deras kembali turun untuk segera evakuasi. "Perumahan ini sudah sering langganan banjir, tapi kali ini yang parah karena tembok pembatas sungai jebol," tegasnya.

Sementara itu ditambahkan Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri proses evaluasi berjalan tampa hambatan. Warga sore kemarin juga sudah kembali ke rumahnya karena air telah surut. "Tapi kita tetap pantau, dan ingatkan warga jika hujan deras kembali mengungsi," tegasnya.  Kemudian terkait dengan penanganan tembok pembatas sungai yang jebol, sudah diarahkan ketua kelompok perumahan untuk bersurat melalui perbekel agar memperoleh bantuan bencana.

"Kita sudah arahkan tadi (kemarin) untuk bersurat mengusulkan perbaikan tembok pembatas. Karena dari yang kita cek tadi, tembok yang dibuat seperti asal-asalan hanya gunakan satu batako sehingga kurang kokoh," tandasnya.

Di sisi lain akibat hujan deras itu jembatan sanggulan di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri yang berdekatan dengan Patung Sri Wedari sempat tergenang banjir. Bahkan saking derasnya ada sepeda motor warga yang nyaris hanyut. Selain itu sejumlah motor yang parkir di barat RSUD Tabanan sempat roboh karena derasnya air dari arah utara.

Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Pulau Bali, Jumat sore kemarin juga menyebabkan sejumlah bencana di Kabupaten Badung. Berdasarkan informasi di WA Grup (WAG) Badung Siaga Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung merilis bencana banjir di Banjar Dajan Peken, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi pukul 14.00 Wita. Hujan deras mengakibatkan saluran irigasi atau got meluap. Akibatnya, rumah 15 KK tergenang air dengan ketinggian kurang lebih 1 meter.

Perbekel Mengwitani, I Nyoman Suardana dikonfirmasi kemarin malam membenarkan sebanyak 15KK rumahnya tergenang air. Debit air yang tinggi menyebabkan air naik hingga menggenangi rumah warga. Beruntung hujan hanya sebentar, sehingga tidak sampai merusak barang-barang milik warga. "Tidak ada kerusakan. Hanya saja lumpur ikut masuk ke rumah warga yang tergenang banjir," ungkapnya.

Suardana justru mengkhawatirkan jika musim penghujan benar-benar tiba. Sebab daerah yang tergenang saat ini menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Jika hujan mengguyur seharian, maka dampak terburuknya rumah warga terendam banjir bahkan masuk hingga ke dalam rumah. Suardana menduga, banjir yang melanda Banjar Dajan Peken, Desa Mengwitani disebabkan oleh limpahan air hujan dari Terminal Mengwi. Diduga saluran got atau irigasi untuk pengalihan tumpahan air dari Terminal Mengwi belum ada, sehingga ‘air kiriman’ melanda wilayah Banjar Dajan Peken. *des, ind

Komentar