nusabali

Desak Rita Tatap Seri Dunia 2023

Akhiri 2022 di Urutan 9, FPTI Bali Ingin Konsisten

  • www.nusabali.com-desak-rita-tatap-seri-dunia-2023

Di olahraga panjat tebing sedikit saja terpleset hasilnya akan demikian fatal, padahal Desak Rita saat penyisihan hasilnya sangat bagus.

DENPASAR, NusaBali
Atlet putri panjat tebing Indonesia asal Bali Desak Made Rita Kusuma Dewi kembali menatap seri Piala Dunia Panjat Tebing (IFSC World Cup) pada Mei 2023. Sebelumnya, pada putaran final Piala Dunia 2022 di Lot SCBD, Jakarta, pekan lalu, peraih medali emas PON XX/2021 di Papua itu finish di peringkat kesembilan klasemen akhir.

Karena itulah, Pengprov FPTI Bali berharap atlet andalannya itu dapat terus tampil konsisten agar meraih medali di ajang kejuaraan dunia.  Sekretaris Pengprov FPTI Bali, I Putu Dasthika Maya pada Kamis (29/9) mengatakan, saat penyisihan awal Desak Rita sempat jadi yang terbaik dengan catatan waktu 6,75 detik.

Atlet asal Buleleng itu masuk jajaran lima atlet nomor speed putri Indonesia. Namun Desak Rita akhirnya gugur dengan catatan waktu 8,22 detik setelah dikalahkan atlet China Guizhen Xie dengan catatan waktu 7,78 detik. Atlet Speed World  Record putri andalan Merah Putih itu tercecer diposisi 9 besar dan gagal masuk 8 besar.

"Kalau panjat tebing sedikit saja terpleset hasilnya akan demikian fatal, padahal Desak Rita waktu penyisihan hasilnya sangat bagus," tegas Dasthika Maya, yang juga mantan manajer tim Panjat Tebing Bali di PON XX/2021  di Papua.

Dasthika Maya menegaskan, kelemahan disiplin speed kalau sedikit saja terpleset maka akan fatal atau kalah, sehingga Desak Rita akhirnya kalah di 16 besar.  Untuk itu Desak Rita harus kembali menyiapkan diri untuk kejuaraan dunia pada Mei 2023, yang lokasinya belum diputuskan. Dasthika Maya berharap pada seri selanjutnya Desak Rita konsisten mulai dari penyisihan, dan putaran final sehingga mampu merealisasikan medali.

"Khusus untuk Desak Rita lawan beratnya itu dari atlet panjat tebing China, Korea Selatan, dan Polandia," kata Dasthika Maya.

Menurutnya, wakil China Lijuan Deng menyelesaikan kualifikasi dengan 6,84 detik. Posisi ketiga milik atlet Polandia Aleksandra Kalucka dengan 6,91 detik.

Sementara itu Ketua Umum Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali Putu Yudiatmika yang memantau langsung perjuangan anak asuhnya di Jakarta itu, menegaskan secara teknik dan kualitas Desak Rita tidak kalah bersaing dengan negara lainnya.

Namun diakui Yudi Atmika, faktor keberuntungan sangat menentukan di nomor speed.  Desak Rita yang sejak awal memimpin, namun dibeberapa detik terakhir justru terpeleset.

"Dari teknik, kemampuan dan kesiapan pribadi Desak tidak ada hambatan. Harapan emas sebenarnya Desak, tapi sayang baru bertanding di putaran final 16 besar, di sana dia terpeleset, itu diluar dugaan," kata Yudi Atmika.

Dia berharap setelah event itu, Desak Rita kembali bersiap bangkit menatap Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023.  Sebelumnya, Desak Ruta meraih perunggu pada dua seri IFSC Climbing World Cup, yakni di Chamonix, Prancis, Minggu (10/7) dan Villars, Swiss pada Minggu (3/7). *dek

Komentar