nusabali

Jelang KTT G20 November Mendatang, AP I Gelar Simulasi Penyanderaan Delegasi

  • www.nusabali.com-jelang-ktt-g20-november-mendatang-ap-i-gelar-simulasi-penyanderaan-delegasi

MANGUPURA, NusaBali
Jelang KTT G20 yang diselenggarakan pada November mendatang, Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban meningkatkan kesiapsiagaan.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar simulasi penanganan keadaan darurat (PKD) di area bandara pada Kamis (29/9) siang. Satu bagian yang diangkat dalam simulasi adalah penyanderaan delegasi di area kedatangan VVIP yang hendak bergerak menuju Nusa Dua.

Simulasi penyanderaan delegasi itu dilakukan sesaat setelah adanya aksi demonstrasi oleh massa yang menutup akses keluar para delegasi yang berada tepat di sebelah barat gedung Wisti Sabha, Jalan Bandara Ngurah Rai. Pada saat itu sekelompok massa bergerak dan menutup akses tersebut dengan membawa sejumlah pamflet dan spanduk. Massa tersebut cenderung anarkis, sehingga membuat petugas dari kepolisian turun tangan menghalau massa yang terus bergerak menuju area ke datangan delegasi. Karena tidak bisa membendung massa, TNI pun ikut dikerahkan menutup akses. Nah ketika terjadi huru-hara di lokasi itulah aksi penyanderaan delegasi pun berlangsung.

Dalam aksi penyanderaan itu, dua orang yang menyamar sebagai petugas kebersihan di dekat area VVIP menyergap delegasi yang baru selesai melakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian dan kepabeanan. Berbekal senjata api, kedua pelaku masuk dan menodongkan ke sejumlah orang di sana dan mengamankan delegasi tersebut ke luar area bandara. Atas kejadian itu, AP I langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak, utamanya TNI dan Polri untuk melakukan rangkaian penyelamatan. Dalam proses penyelamatan itu, terjadi berbagai negosiasi tapi sayangnya tidak membuahkan hasil. Untungnya tim yang sudah menguasai sejumlah akses dan titik di bandara langsung melumpuhkan dua penyandera itu dengan timah panas.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, menerangkan latihan penanganan keadaan darurat (PKD) yang digelar pada Kamis pagi itu bersifat skala penuh. Hal ini semata untuk melatih dan menguji kemampuan kesigapan seluruh personel serta menguji standar operasional prosedur (SOP) ketika terjadi keadaan kedaruratan di Bandara Ngurah Rai. Lantaran pentingnya latihan PKD tersebut, maka seluruh potensi di Bandara Ngurah Rai dan sekitarnya dikerahkan. “Perlu dilatih secara periodik sebagai upaya antisipasi, sehingga kita selalu dalam keadaan sigap, baik dari SDM, fasilitas dan dokumen yang dimiliki,” katanya.

Faik Fahmi mengatakan pada November mendatang, Indonesia khususnya di Bali menjadi tuan rumah KTT G20. Untuk itu, AP I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai yang merupakan pintu gerbang masuk Pulau Dewata harus senantiasa siap dari berbagai aspek. Bukan hanya dari fasilitas dan pelayanan, namun yang paling utama keamanan dan keselamatan. Dia juga tidak menampik kalau ancaman dapat terjadi kapan dan di mana saja, jika lengah akan mempengaruhi operasional di bandara.

“Maka dipandang perlu komunikasi, koordinasi, komando dan sinkronisasi antara unit dan instansi di Bandara Ngurah Rai. Dengan begitu, saat ada kejadian yang tidak diinginkan, semua selalu siap dan sigap dalam mengambil langkah,” tegas Faik Fahmi.

Dalam simulasi yang melibatkan skala penuh itu, ada tiga rangkaian yang digelar sejak pukul 08.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita. Tiga rangkaian simulasi itu masing-masing penanganan pesawat yang tergelincir akibat cross wind atau angin silang saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai. Dalam simulasi itu, pesawat yang mengakut 388 penumpang tergelincir dan keluar dari landasan pacu. Tergelincir pesawat itu menyebabkan 97 penumpang meregang nyawa di lokasi. Sementara sisanya mengalami luka berat dan luka ringan.

Simulasi berikutnya adalah penanganan keadaan saat terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami. Seluruh pengguna jasa langsung diarahkan dan ke lokasi atau titik kumpul yang telah disediakan. Kemudian simulasi terkait penanganan penyanderaan terhadap para delegasi. *dar

Komentar