nusabali

Distan Denpasar Gratiskan 100 Ekor Bibit Babi

  • www.nusabali.com-distan-denpasar-gratiskan-100-ekor-bibit-babi

Sebanyak 100 ekor bibit babi diserahkan kepada Kelompok Seba Sari, Buaji, Sesetan, Denpasar Selatan 70 ekor, dan Kelompok Mesari, Kelurahan Penatih, Denpasar Timur sebanyak 30 ekor.

DENPASAR, NusaBali

Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar di 2022 ini memberikan bantuan bibit babi kepada dua kelompok peternak. Total bibit yang diberikan kepada peternak sebanyak 100 ekor.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bayu Brahmasta, Rabu (28/9), mengatakan bibit ini diberikan kepada dua kelompok ternak.

“Tahun ini kami berikan 100 ekor bantuan bibit babi kepada peternak. Ada dua kelompok yang dapat, yakni, Kelompok Seba Sari, Buaji, Sesetan, Denpasar Selatan dan Kelompok Mesari, Kelurahan Penatih, Denpasar Timur. Untuk Kelompok Seba Sari mendapatkan bibit 70 ekor, sedangkan Kelompok Mesari mendapat 30 ekor bibit,” kata Bayu Brahmasta.

Masing-masing anggota mendapatkan bantuan 1 ekor betina dan 1 ekor jantan. “Di tengah kondisi pemulihan ekonomi karena dampak pandemi Covid-19, bibit babi ini diharapkan dapat dikembangbiakkan yang nantinya mampu membantu perekonomian warga,” imbuh Bayu Brahmasta

Selain bantuan bibit babi, petani juga mendapat bantuan berupa pupuk dan benih padi serta bibit bawang merah. Sementara itu, untuk benih padi tahun 2022 ini, Distan memberikan bantuan untuk luas lahan 500 hektare.

“Untuk pupuk jenis NPK dan organik tahun 2022 ini kami berikan bantuan 75,5 ton. Kami juga melakukan perluasan pengembangan bawang merah dengan luas 4 hektare, sebelumnya sudah 10 hektare, serta perluasan komoditas horti sayur-sayuran seluas 17 hektare,” ucap Bayu Brahmasta.

Dia mengatakan, untuk pengembangan bawang merah ini dilaksanakan saat musim kemarau. Di 2022 ini, pihaknya juga mengembangkan padi organik.

“Kami coba di dua kecamatan dulu, dengan satu petak luasnya 25 are. Nanti sambil jalan kami lihat apakah hasilnya bagus. Karena ini kan sesuai dengan aturan dari Pemerintah Provinsi Bali, juga untuk mengembangkan pertanian organik,” paparnya.

Distan juga melakukan langkah antisipasi gabah hasil pertanian diolah di luar Denpasar. Setelah diolah di luar Denpasar, dan setelah menjadi beras masuk lagi ke Denpasar.

“Di hilir kami kembangkan dan kami inginkan agar padi hasil produksi di Denpasar tidak ke luar daerah, diolah di luar malah balik ke Denpasar. Kami tidak ingin seperti itu,” tandas Bayu Brahmasta.

Bayu Brahmasta pun berharap agar petani di Denpasar mengolah gabahnya sendiri. Oleh karena itu, pihaknya memberikan bantuan penggilingan gabah mini. Hal ini dikarenakan di Denpasar terkendala tempat penggilingan padi.

“Kami bantu alat selip mini, agar petani bisa mengolah hasil panennya sendiri,” katanya. Menurutnya dengan melakukan pengolahan sendiri nilai jual hasil panennya bisa lebih tinggi. “Kalau mereka jual gabah ke luar otomatis harganya lebih rendah. Kalau bisa mengolah sendiri harganya akan jauh lebih tinggi. Selain itu, kita di Denpasar juga akan punya cadangan beras,” tegas Bayu Brahmasta. *mis

Komentar