nusabali

Wawali Arya Wibawa dan Menparekraf Sandiaga Uno Tanam Mangrove di Kawasan Pelabuhan Benoa

  • www.nusabali.com-wawali-arya-wibawa-dan-menparekraf-sandiaga-uno-tanam-mangrove-di-kawasan-pelabuhan-benoa

DENPASAR, NusaBali
Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanam pohon mangrove serangkaian kegiatan pohon kolektif go greener yang digelar di kawasan jalan menuju Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Selasa (27/9).

Hadir di kegiatan tersebut, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali Trisno Nugroho, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Made Teja, VP Public Policy and Government Relation Gojek Tricia Iskandar, CEO dan Founder Jejakin Arfan Arlanda, serta undangan lainnya.

Sandiaga Uno mengatakan, penanaman bibit bakau atau mangrove ini merupakan bentuk keberlanjutan di dalam rencana net zero. Di samping itu pula untuk meningkatkan eco tourism berkelanjutan.

“Pariwisata berkelanjutan bermanfaat untuk menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mendorong ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya kerja sama antara pelaku sektor industri dan pemerintah,” kata Sandiaga Uno.

Dia menambahkan, konsep pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu fokus utama pemerintah untuk memastikan pengembangan pariwisata secara bertanggung jawab dengan tetap memperhatikan dan memelihara keberlangsungan ekosistem lingkungan.

Wawali Arya Wibawa mengapresiasi gerakan penanaman pohon mangrove tersebut. Dia juga mengingatkan kepada komunitas mangrove ranger untuk merawat pohon mangrove tersebut.

Di samping itu dia juga berkomitmen terus menjaga hutan mangrove. Adapun hal yang telah dilakukan seperti bekerjasama dengan nelayan yang ada di pesisir dengan memberikan subsidi kepada nelayan untuk membersihkan mangrove. “Ini merupakan bentuk kolaborasi kita di dalam menjaga ekosistem, khususnya pohon mangrove,” ujarnya.

Made Teja mengemukakan, ekosistem bakau tidak hanya dapat menyerap emisi karbon, namun juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar.

“Hutan mangrove memiliki potensi ekowisata begitu besar, yang diharapkan dapat mendorong pemulihan pariwisata Bali. Kami sangat mendukung inisiatif yang dilakukan Gojek yang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memelihara ekosistem pariwisata kita,” ujar Made Teja.

Tricia Iskandar mengatakan pihaknya menyadari bahwa sektor swasta memiliki peran penting untuk mendorong industri pariwisata yang ramah lingkungan serta bertanggung jawab, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah. *mis

Komentar