nusabali

‘Kamar Kinclong Princess Tania’ Gemakan Semangat Literasi Siswa SD se-Badung

  • www.nusabali.com-kamar-kinclong-princess-tania-gemakan-semangat-literasi-siswa-sd-se-badung

MANGUPURA, NusaBali.com – Sebanyak 38 siswa SD se-Kabupaten Badung pada Selasa (27/9/2022) pagi terlihat dengan nyaringnya membaca dongeng singkat berjudul ‘Kamar Kinclong Princess Tania’ di salah satu ruang baca Perpustakaan Daerah Kabupaten Badung.

Peserta yang baru duduk di bangku kelas II ini terlihat penuh semangat dan percaya diri tampil membaca di hadapan tiga juri yang mengelilingi mereka. 

Meskipun sedikit gugup dan beberapa ada yang terbata-bata lantaran teks bacaan baru dibagikan saat berlomba, hampir semua dari peserta belia ini berhasil melawan rasa gugup dan ketakutan mereka untuk tampil di depan orang banyak.

Kegiatan lomba membaca nyaring ini adalah serangkaian perayaan Hari Kunjung Perpustakaan yang diselenggarakan selama 26-28 September 2022 di Gedung Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung.

“Membaca nyaring ini bermakna mereka dapat menyuarakan literasi dengan penuh semangat dan penuh penjiwaan,” kata salah satu juri, I Wayan Madiarta, 41, ketika ditemui di sela-sela acara, Selasa pagi.

Duta Baca Provinsi Bali ini juga mengungkapkan bahwa potensi yang dimiliki generasi penerus kabupaten berlambang keris ini sangat mumpuni dan cenderung merata di setiap wilayah termasuk ada delapan peserta yang ia anggap menonjol dalam perlombaan.

Meskipun demikian, pendiri lembaga kursus dan pelatihan Putra Pinatih Group (PPG) di Sobangan, Kecamatan Mengwi ini menegaskan setiap anak yang berprestasi dan berliterasi itu tidak terlepas dari genetika orangtua dan juga bimbingan secara informal yang dilakukan di rumah masing-masing, serta tingkat interaksi dengan lingkungan, tidak hanya mengandalkan pendidikan formal.

“Utamanya kegiatan ini untuk pendidikan mental mereka dan pendidikan karakter Pancasila sesuai dengan kurikulum sekarang. Jiwa patriotisme dan kepemimpinan itu ada pada suara yang ‘nyaring’ seperti proklamator kita, jadi nanti diharapkan bisa menyuarakan aspirasi rakyat,” jelas Madiarta.

Sembari bercanda Madiarta menambahkan, dengan belajar membaca nyaring dan mampu menyuarakan suara rakyat, mungkin generasi penerus yang masih belia ini dapat menjadi wakil rakyat di masa depan.

Sementara itu, salah satu peserta dari SD Nomor 2 Belok, Kecamatan Petang, Ni Kadek Kimberly Maharani, 7, mengaku lega setelah tampil membaca di hadapan juri.

“Lega. Di sekolah lebih sering baca buku pelajaran daripada buku cerita,” ujar siswi kelas II yang menyukai pelajaran matematika ini.

“Kimberly memang anak yang menonjol di sekolah,” terang sang guru pendamping, Ni Nyoman Rasihani, 44, ketika menemani sang anak didik usai mengikuti lomba.

Rasihani menjelaskan bahwa untuk melatih Kimberly membaca nyaring, ia terlebih dahulu memperkuat kemampuan membaca anak didiknya itu. Setelah mahir dan luwes membaca, Kimberly diajarkan untuk memahami tanda baca agar bacaan menjadi jelas dan dimengerti.

“Setelah itu, baru diajarkan suaranya supaya saat membaca itu pas untuk membaca nyaring,” imbuh guru wali kelas II di SD Nomor 2 Belok ini.

Di sisi lain, Madiarta selaku dewan juri berharap jika perlombaan ini diadakan secara berkelanjutan, tema bacaan yang diambil hendaknya berbau kepahlawanan namun dengan penggunaan bahasa yang sederhana sesuai usia peserta.

“Ke depan, kami berharap dewan juri dilibatkan dalam menentukan kategori dan jenis bacaan terutama tentang kepahlawanan sehingga semangat patriotisme itu muncul di kalangan anak-anak,” tandas pendiri Taman Bacaan Masyarakat PPG Sobangan ini. *rat

Komentar