nusabali

Atasi Kekurangan Stok Darah, PMI Gelar Donor Darah

  • www.nusabali.com-atasi-kekurangan-stok-darah-pmi-gelar-donor-darah

AMLAPURA, NusaBali
PMI Karangasem menggelar donor darah di aula Sekretariat DPRD Karangasem, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Minggu (25/9).

Donor darah sekaligus konsolidasi kepengurusan dipimpin Ketua Dewan Kehormatan PMI yang juga Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika. Donor darah ini untuk mengatasi kekurangan stok darah di bank darah. Acara ini dihadiri pengurus PMI Karangasem dan sejumlah relawan.

Ketua PMI Karangasem I Gede Parwata Yasa mengatakan, stok darah yang masih tersimpan di bank darah yakni golongan A sebanyak 3 kantong, golongan B sebanyak 3 kantong, golongan O sebanyak 1 kantong, dan golongan AB sebanyak 5 kantong. Permintaan darah setiap hari sangat tinggi. Terutama golongan darah O untuk pasien yang menjalani operasi. “Kami punya relawan untuk pendonor tetap, tetapi relawan yang mendonorkan darahnya ada jangka waktunya,” jelas Gede Parwata.

Ketua Dewan Kehormatan PMI Karangasem I Wayan Suastika mengatakan, untuk mengatasi kekurangan darah agar mengoptimalkan pembentukan relawan PMI hingga ke tingkat desa. Minimal di tiap desa ada 2 relawan. Para relawan itulah yang sosialisasikan program PMI, terutama donor darah. “Peran relawan PMI dioptimalkan agar lebih banyak ada peserta donor darah,” saran Wayan Suastika.

Ketua UDD, AA Harry Wijaya mengatakan, di bank darah ada tiga kulkas untuk menyimpan darah. Kulkas pertama secara khusus untuk karantina darah, kulkas kedua dan ketiga untuk menyimpan darah yang telah diskrining. “Darah yang dikarantina adalah darah yang baru dapat dari acara donor darah. Selanjutnya diskrining. Jika darah itu sehat, dilanjutkan penyimpanannya di kulkas kedua dan kulkas ketiga,” jelas Harry Wijaya. Darah yang disimpan di bank darah dengan suhu 4-6 derajat celsius, penyimpanannya selama 35 hari.

Sekretaris PMI Karangasem I Wayan Suara menambahkan, darah yang disimpan di bank darah memerlukan biaya pemelihara, itulah sebabnya bagi pasien yang memerlukan darah mengganti biaya operasional, per kantong darah Rp 360.000. “PMI tidak menjual darah, tetapi membantu pasien yang memerlukan darah. Walau pasien mengeluarkan biaya, itu adalah untuk biaya pemeliharaan darah selama disimpan di bank darah,” jelas Wayan Suara. *k16

Komentar