nusabali

Cok Ace: Jika Tak Ingin Kembali Terpuruk, Jangan Hanya Bergantung pada Pariwisata

  • www.nusabali.com-cok-ace-jika-tak-ingin-kembali-terpuruk-jangan-hanya-bergantung-pada-pariwisata

DENPASAR, NusaBali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) kembali mengingatkan bahwa Bali tidak bisa menggantungkan ekonominya kepada satu sektor yakni pariwisata.

Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga bagi Bali untuk mengembangkan sektor lainnya jika tidak ingin kembali terperosok jauh akibat terlena gemerlap turisme. Cok Ace mengatakan, Bali tidak bisa terlalu mengandalkan pariwisata sebagai roda utama penggerak ekonomi.

“Dilihat dari sebelum pandemi, PDRB Bali 54 persen berasal dari sektor pariwisata, dan begitu ada pandemi Covid-19, ekonomi Bali sangat terpuruk,” kata Wagub Cok Ace ketika menjadi salah satu pembicara pada seminar internasional bertajuk ‘Re-Inventing Indonesian Health, Wellness, and Tourism Industry: How to Learn from the Past, Live in the Present, and Prepare for the Future’, di Hotel The Patra Bali, Kuta, Badung, Sabtu (24/9).

Pada seminar yang digagas Pusat Studi Kesehatan Pariwisata Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) berkolaborasi dengan Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) tersebut, Wagub Cok Ace menuturkan Pemerintah Provinsi Bali melakukan beberapa manuver untuk menggerakkan ekonomi Bali saat ini. Salah satunya adalah penguatan potensi sumber daya lokal, yakni alam, krama, dan kebudayaan. Ketiganya merupakan potensi dan kekuatan yang besar untuk membangun perekonomian Bali berbasis sumber daya lokal melalui sektor pertanian, kelautan, dan perikanan, serta industri kerajinan rakyat berbasis budaya yang didukung oleh pariwisata.

“Perkembangan pariwisata telah mendorong krama Bali semakin meninggalkan potensi sumber daya lokal,” ujar Wagub Cok Ace yang juga Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Bali.  

Dia melanjutkan, perjalanan panjang pariwisata Bali dengan berbagai kejadian gangguan keamanan, bencana alam, bencana bukan alam, serta pandemi Covid-19 telah cukup memberikan pembelajaran tentang betapa rentannya gejolak perekonomian Bali yang hanya bertumpu pada satu dominasi sektor pariwisata.

Untuk itu perlu dilakukan pengembangan sektor unggulan lainnya, seperti sektor pertanian dalam arti luas termasuk peternakan dan perkebunan, sektor kelautan dan perikanan, sektor industri, sektor IKM, UMKM, dan koperasi, sektor ekonomi kreatif dan digital, serta pengembangan infrastruktur pendukung seperti tertuang dalam Ekonomi Kerthi Bali Pemprov Bali.

Selain itu, Wagub Cok Ace juga melihat hal yang perlu diperhatikan Bali adalah keseimbangan pembangunan antarwilayah. Selama ini ketimpangan pembangunan antarwilayah sangat tinggi, di mana contohnya pariwisata hanya dominan di wilayah Selatan. Karena itu, Wagub Cok Ace juga menuangkan konsep Padma Bhuwana dalam strategi membangun Bali, di mana prioritas pembangunan di setiap wilayah kabupaten/kota harus didasari karakteristik geografis, demografis, serta potensi sumber daya dominan.

Optimalisasi seluruh potensi tersebut haruslah didasari karakteristik dan fungsi setiap Dewata Nawasanga yang menaungi wilayah tersebut sehingga terbangun taksu yang meniscayakan semua potensi berkembang maksimal. *cr78

Komentar