nusabali

Kaka Slank Kagumi Lukisan Khas Desa Sayan Ubud

  • www.nusabali.com-kaka-slank-kagumi-lukisan-khas-desa-sayan-ubud

GIANYAR, NusaBali.com – Setelah menjadi pembicara di Ubud International Vegan Festival (UIVF), Kaka Slank menyempatkan diri mengunjungi pameran lukisan khas Desa Sayan dalam rangkaian festival tersebut. Ia pun mengaku kagum dengan detail dan kompleksitas gaya lukisan bernama Young Artist itu.

Corak lukisan khas Desa Sayan, Kecamatan Ubud yang disebut gaya Young Artist ini merupakan hasil eksperimental seniman asal Belanda Adrianus Wilhelmus Smit atau lebih dikenal sebagai Arie Smit.

Menurut Kepala Desa Sayan, I Made Andika, 36, sekitar tahun 1960-1970, Ari Smit sempat melanglang buana di Pulau Dewata semenjak ia memutuskan menjadi warga negara Indonesia pada tahun 1951 setelah sebelumnya bekerja sebagai litografer tentara Kerajaan Belanda di Hindia Belanda sejak tahun 1938.

“Beliau datang ke wilayah Penestanan dan memberikan peralatan lukis kepada anak-anak muda yang sedang membantu orangtua mereka di sawah,” ungkap Andika ketika ditemui di sela-sela pameran, Sabtu (24/9/2022).

Saat memberikan alat lukis baik berupa kanvas, kuas, cat, dan lainnya, Ari Smit tidak mendikte ataupun mengintervensi para yowana Bali itu tentang bagaimana semestinya mereka harus melukis.

Dengan sifat naif para anak muda itu jadilah lukisan yang menggambarkan kegiatan yang mereka lihat saat berada di sawah, seperti membajak, kegiatan adat dan keagamaan, lengkap dengan seluruh panorama yang ada di lepas pandangan mereka.

“Jadilah lukisan yang sifatnya kompleks dan detail karena segala bentuk kegiatan dalam satu pandangan itu digambarkan secara imaginatif oleh anak-anak muda ini,” jelas pria yang mulai mengemban tugas sebagai Kepala Desa Sayan sejak tahun 2018 ini.

Kata Andika, pada era tahun 1970-an, gaya lukisan Young Artist ini menjadi booming dan banyak dicari orang. Bahkan baru pada tahap sketsa saja sudah ada yang membeli saking digandrunginya gaya lukisan bermotif kecil dan detail ini.

Selain lukisan yang detail dan kompleks, sistem pewarnaan yang digunakan pun sangat ekspresif karena tidak mengikuti warna alami objek tersebut. Meskipun, setiap seniman pada masa kini memiliki gaya pewarnaannya masing-masing.

“Sayangnya, seiring waktu berjalan, pariwisata masuk dan banyak anak muda meninggalkan warisan seni ini lantaran bekerja sebagai pramuwisata,” ujar Andika.

Karena gempuran pariwisata tersebut, gaya lukisan yang bermula dari wilayah Desa Adat Penestanan yang merupakan bagian dari Desa Dinas Sayan ini ditinggalkan generasi penerus hingga sempat mati suri regenerasinya.

Pada tahun 2020, setelah salah satu kepala desa termuda di Gianyar ini dua tahun memimpin desa di tepi barat Ubud yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Abiansemal itu, gaya lukisan Young Artist ini dihidupkan kembali dan diperkenalkan kepada anak-anak muda melalui kelas rutin setiap minggu.

Berbekal SK Desa Wisata dan 30 anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sayan, kiat-kiat membangkitkan warisan seni rupa ini semakin giat dilakukan, termasuk pameran yang dirangkaikan dengan UIVF dari 23-25 September 2022 di The Mansion Resort Hotel and Spa yang berlokasi di wilayah Penestanan, Desa Sayan.

Kaka, vokalis band rock nasional, Slank, dengan penggemar yang militan pun turut mengapresiasi gaya lukisan ini dengan berkunjung ke galeri pameran usai menjadi pembicara di acara talk show UIVF. Ia pun sempat ambil bagian mengampanyekan pelestarian gaya lukisan Young Artist tersebut sebagai sosok influencer.

“Aku baru tahu kalau gaya lukisan kaya gini, detail, full dalam satu frame itu, ciri khasnya Desa Sayan,” ungkap musisi dengan nama lahir Akhadi Wira Satriaji ini.

Kaka mengaku memiliki gaya lukisan Young Artist di kediamannya, hanya saja sedikit terkejut bahwa corak lukisan tersebut ternyata berasal dari desa yang ia kunjungi untuk kegiatan talk show berbagi tips menjadi seorang vegan bukan karena kunjungan kesengajaan.

“Insya Allah, entar atau besok deh satu,” jawab Kaka dibarengi tawa ringan ketika ditanya perihal ketertarikannya untuk memboyong salah satu lukisan yang dipamerkan tersebut ke Jakarta.

Kaka pun membocorkan bahwa sang istri, Natascha Oking, merupakan penggemar lukisan. Ia pun tidak menampik kalau istrinya yang berdarah Jerman tersebut memiliki kebiasaan saat berlibur ke Bali, yakni membawa pulang satu lukisan untuk dipajang di rumah.

Setelah diapresiasi salah satu legenda musik rock tanah air, I Made Andika selaku Kepala Desa Sayan akan semakin menggalakkan pengenalan corak Young Artist melalui event-event besar yang akan segera diadakan anak-anak muda desa tersebut pada bulan Oktober mendatang, salah satunya bertajuk Sayan Rumaket. *rat

Komentar