nusabali

Luh Mas Siap Pertahankan Medali Emas di Porprov

  • www.nusabali.com-luh-mas-siap-pertahankan-medali-emas-di-porprov

SINGARAJA, NusaBali
Atlet Muaythai asal Buleleng Luh Mas Sri Diana Wati berharap kembali mempertahankan medali emas pada Porprov Bali XV/2022.

Peraih medali perak PON XX/2021 Papua itu akan turun di nomor waikru atau seni. Dia berharap kembali jadi yang terbaik di Porprov Bali pada 21-25 November, di Balai Budaya, Gianyar.

Menurut Luh Mas Sri pada Jumat (23/9), target mengamankan medali emas di Porprov harus kembali direalisasikan. Meskipun dia sadar rivalitas nomor seni tergolong cukup berat. Lawan terberat itu datang dari atlet Klungkung, Gianyar dan Karangasem yang selama ini jadi pesaingnya di Bali.

"Pesaing saya semuanya berat dan bagus - bagus, tapi keinginan saya tetap menjadi yang terbaik di Porprov nanti," kata atlet kelahiran 5 April 2002 asal Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem, Banjar, Buleleng itu.

Luh Mas mengatakan, menjadi terbaik tentu keinginan semua atlet. Apalagi dia mengemban misi membalaskan hasil PON di Papua yang saat itu banyak menjagokan Luh Mas meraih medali emas namun dikandaskan atlet tuan rumah Papua. Saat ini dirinya juga masih berharap turun dalam Pra PON lagi untuk meraih tiket PON XXI/2024 di Sumut dan Aceh.

Namun sebelum itu, kata Luh Mas, dirinya ingin menjadi yang terbaik dulu di Porprov. Dengan harapan kembali bisa mewakili Bali tampil di Pra PON dan akhirnya kembali menjadi atlet Bali di PON.

Sedangkan nomor tarung, peraih perunggu IFMA world Championship 2019 di Thailand itu, memastikan tidak ikut ambil bagian. Hal itu karena cedera yang dialami sehingga harus fokus di nomor seni.

Sementara itu Luh Mas yang awalnya menargetkan medali emas  di kategori waikru atau seni harus puas dengan medali perak pada final PON XX 2020 di GOR STT Gidi, Kabupaten Jayapura, Minggu (3/10) 2021.  Sedangkan emas diraih atlet tuan rumah Papua, Tiara Lail Kurnia Menonggang, dan perunggu diraih bersama Nadya Indah Royani (Sulawesi Selatan), dan Novita Anggi Ayuni (Bengkulu). dek

Komentar