nusabali

Ratusan Siswa Diajak Wisata Edukasi ke TPA Peh

Bangun Karakter Peduli Lingkungan

  • www.nusabali.com-ratusan-siswa-diajak-wisata-edukasi-ke-tpa-peh

NEGARA, NusaBali
Ratusan siswa dari sejumlah TK, SD, dan SMP di Kabupaten Jembrana, diajak turun berwisata edukasi ke TPA Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (22/9).

Wisata edukasi sambil melaksanakan studi kurikulum ini, dilakukan sebagai upaya membangun karakter anak-anak terhadap kepedulian lingkungan, khususnya persoalan sampah.

Dikoordinir oleh guru masing-masing, total ada sekitar 377 siswa dari 10 sekolah dalam gugus 3 Kabupaten Jembrana yang melakukan kunjungan ke TPA Peh ini. Kunjungan ratusan siswa tersebut, dibagi menjadi dua sesi. Kegiatan yang dilaksanakan saat jeda tengah semester ini, merupakan inisiasi Dinas Lingkungan Hidup (LH) bersama Dinas Pendidikan dan Kepemudaan (Dikpora) Jembrana serta sinergi dengan manajemen program Stopping The Tap on Ocean Plastics (STOP) di Jembrana.

Dalam kegiatan itu, para siswa diberikan materi edukasi terkait kepedulian terhadap lingkungan. Termasuk dijelaskan mengenai bahaya sampah terhadap lingkungan dan pentingnya pemilahan sampah. Di samping materi, mereka pun diajak melihat secara langsung proses pemilahan sampah di TPA setempat.

Kepala Dinas LH Jembrana Dewa Gede Ary Candra Wisnawa menyampaikan, ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk mengahadapi persoalan sampah. Menurutnya, sampah adalah salah satu masalah terbesar yang dihadapi pemerintah, sehingga diperlukan upaya keras ataupun inovasi-inovasi.

Salah satunya bagaimana bisa menularkan dan mendidik generasi penerus bangsa supaya memiliki karakter yang peduli lingkungan, khususnya sampah. "Kalau tidak dimulai dari mereka siapa lagi yang peduli terhadap lingkungan. Oleh karena itu kami bekerjasama dengan Dinas Dikpora dan STOP memberikan pembelajaran melalui kurikulum kepada anak-anak sekolah, untuk pembelajaran karakter yang peduli terhadap lingkungan dan sampah," ujar Ary Candra.

Ary Candra menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan pilot project model sekolah Kedas (keren tanpa sampah) perdana. Rencananya, model sekolah Kedas ini pun akan dikembangkan. Diharapkan ke depan pendidikan karakter peduli lingkungan ini bisa menjadi pembelajaran inti di sekolah, sesuai Kurikulum Merdeka berbasis lingkungan dan sampah.

Sementara Program Manager STOP Jembrana I Made Yudi Arsana, mengaku menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, langkah ini bisa menjadi upaya mewujudkan zero waste (bebas sampah) di sekolah. Dengan dorongan Pemkab, pihaknya bersama-sama membuat suatu pilot project bagaimana membuat percontohan sekolah Kedas sehingga ini bisa menjadi bagian dari kurikulum sekolah dalam upaya menuntaskan isu-isu persampahan di sekolah itu sendiri.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi suatu model dan nanti bisa terus dikembangkan dengan mengajak seluruh sekolah. Karena pendidikan lingkungan itu penting dilakukan sejak dini," ujar Yudi.

Sementara Kepala Sekolah SDN 4 Pendem Ni Made Nilawati yang turut mendampingi siswanya, mengatakan, kegiatan ini dilakukan saat jeda semester untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk melihat secara langsung bagaimana pengolahan sampah di TPA. "Tentu model pembelajaran ini kita sambut baik. Mengingat penting untuk mengedukasi anak-anak dalam memilah sampah. Untuk membentuk karakter mereka sejak dini yang peduli akan lingkungan," ujarnya. *ode

Komentar