nusabali

Penjualan Minyak Tandusan Menurun

  • www.nusabali.com-penjualan-minyak-tandusan-menurun

SEMARAPURA, NusaBali
Penjualan minyak kelapa yang dikenal minyak tandusan atau kelentik, menurun akibat harga bahan baku, yakni kelapa turun.

Karena banyak warga membuat minyak tandusan. Kondisi itu terpantau pada salah satu penjual minyak tandusan di Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Klungkung, milik Ni Nyoman Mirig, Kamis (22/9). Menurut Nyoman Mirig, saat ini harga kelapa sedang murah, yakni Rp 3.000 - Rp 5.000 per butir. Sedangkan dua bulan lalu mencapai Rp 7.000 - Rp 10.000 per buah. Ternyata penurunan harga kelapa ini berdampak terhadap penjualan minyak tandusan. "Kalau harga kelapa murah banyak warga yang bikin sendiri minyak tandusan," kata Mirig.

Setidaknya ketika permintaan minyak ramai, dalam sehari Mirig bisa menjual 3 botol - 5 botol minyak tandusan. Bahkan, kalau lagi laris semua stok ludes terjual. "Sekarang lagi sepi, makanya banyak stoknya," kata Mirig.

Dalam sehari Mirig bisa memproduksi lebih dari 5 botol minyak tandusan ukuran 600 mililiter per hari. Dengan harga Rp 20.000 per botol, minyak tandusannya dipasarkan di warungnya sendiri. “Yang beli juga ada dari luar Klungkung, bahkan ada yang dijual kembali," imbuh Mirig.

Meski tidak tahan lama, yakni hanya satu bulan, menurutnya daya tahan minyak tandusan dapat kembali ditingkatkan dengan dimasak kembali. Kalau belum laku terjual, maka minyak tandusan yang sudah tiga hari belum laku kembali dimasak.

Minyak kelapa tandusan merupakan salah satu produk UMKM Kabupaten Klungkung. Selain memiliki rasa dan aroma yang khas, minyak tandusan asal Klungkung tidak hanya diminati warga Klungkung, namun juga luar Klungkung.*wan

Komentar