nusabali

KTT G20, Lalu Lintas Bakal Direkayasa

Dishub Badung Siagakan Personel Sesuai Penugasan Pusat

  • www.nusabali.com-ktt-g20-lalu-lintas-bakal-direkayasa

Peran Dishub hanya sebatas pendukung personel sesuai dengan permintaan. Kebijakan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (RLL) ikeluarkan oleh pusat termasuk kepolisian.

MANGUPURA, NusaBali
Rekayasa lalu lintas (lalin) selama perhelatan KTT G20 menjadi kewenangan pemerintah pusat. Namun demikian, Dinas Perhubungan Kabupaten Badung tetap menyiagakan personel untuk mendukung pelaksanaan rekayasa lalin tersebut, sesuai dengan penugasan dari pusat.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung AA Ngurah Rai Yuda Darma, mengatakan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub sudah mempersiapkan dukungan berupa Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) untuk kelancaran penyelenggaraan KTT G20 pada November mendatang di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan. Sedangkan Dishub Badung berperan sebagai pendukung personel.

“Peran Dishub Badung hanya sebatas pendukung personel sesuai dengan permintaan. Kebijakan MRLL itu semua dikeluarkan oleh pusat termasuk kepolisian. Jadi kami nanti hanya mengatensi sesuai penugasan dari pusat,” kata Yuda Dharma, Kamis (22/9).

Sampai saat ini, lanjutnya, arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat belum diterima. Dia memastikan, personelnya siap kapan pun jika dibutuhkan demi mendukung suksesnya perhelatan KTT G20. “Saat ini kami masih menunggu penugasan tersebut,” imbuhnya.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengarahkan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk melakukan uji coba atau gladi rekayasa lalu lintas menuju tempat acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

“Setiap pergeseran menuju venue (tempat acara) tentu melibatkan teman-teman dari jajaran lalu lintas, jadi tolong benar-benar dilatih karena ini juga menjadi kehormatan negara,” kata Kapolri dalam kegiatan Launching ETLE Tahap III bertepatan dengan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-67, di Korlantas Polri, Jakarta Selatan, seperti dilansir Antara, Kamis (22/9).

Kapolri mengungkapkan, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya di negara lain yang menyelenggarakan KTT G20, permasalahan mengenai kemacetan dan penumpukan kendaraan di tempat acara menjadi keluhan delegasi. Penumpukan dan kemacetan mengakibatkan para delegasi harus menunggu berjam-jam untuk bisa naik mobil dan berpindah dari tempat acara yang satu ke tempat yang lainnya. “Pada saat terjadi penumpukan atau kemudian kemacetan, khususnya di venue-venue, ini akan menjadi masalah. Jadi, tolong betul-betul digladikan,” pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, Listyo mengungkapkan akan ada delapan tempat acara terkait KTT G20, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai, kawasan Sawangan, tempat wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), Tahura Mangrove, jalur tol, kawasan ITDC, dan Kura-Kura Island. Akan berlangsung rekayasa jalur menuju venue G20, yaitu rekayasa jalur di jalan kawasan ITDC dan kawasan Sawangan menuju GWK, rekayasa jalur di jalan kawasan ITDC dan kawasan Sawangan menuju Tahura Mangrove, serta rekayasa 2 di Traffic Light wilayah Sakenan.

“Latihkan dan gladikan pelaksanaan pengawalan, rute, patroli, dan parkir (walrolakir) sebelum pelaksanaan, sehingga tidak terjadi penumpukan maupun kemacetan di jalur dan venue yang dilalui dan menjadi objek kegiatan,” kata Kapolri.

Polri juga telah menyiapkan Command Center 91 yang telah terintegrasi dengan posko pembantu Command Center Polda Bali dan Posko Pembantu BNDCC sebagai pusat kendali, koordinasi, komunikasi, dan informasi. “Tentunya nanti akan dimonitor oleh Command Center yang disiapkan, di mana rekan-rekan nanti dari jajaran lalu lintas juga akan dibekali dengan body worn, dan juga info-info terkait dengan masalah cuaca, kecepatan angin, dan sebagainya,” ujarnya.

“Semuanya terpasang, sehingga anggota yang bertugas itu bisa mendapatkan informasi-informasi yang ada di Command Center. Kita harapkan bisa membantu agar tidak terjadi permasalahan di saat rekan-rekan melaksanakan tugas,” imbuh Kapolri. *ind, ant

Komentar