nusabali

Fokus Peningkatan Peningkatan Asli Daerah

Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Gianyar Aman

  • www.nusabali.com-fokus-peningkatan-peningkatan-asli-daerah

GIANYAR, NusaBali
Kasus Covid-19 yang melandai membuat perputaran perekonomian khususnya di Gianyar semakin membaik.

Hal ini dijadikan momentum oleh pasangan Bupati/Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra/Agung Mayun, yang dikenal dengan jargon Gianyar Aaman untuk kembali meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kabupaten ini. Pelbagai strategi peningkatan PAD telah dilakukan, salah satunya pemberian tax incentive berupa penghapusan denda pajak daerah, pelayanan mobil keliling, pelaporan dan pembayaran pajak secara online, sehingga diharapkan dapat memulihkan PAD Kabupaten Gianyar.

Strategi peningkatan PAD dibawah kepemimpinan Mahayastra-Agung Mayun tidak diragukan lagi. Terbukti saat awal menjabat tahun 2018, PAD Gianyar meningkat dari Rp 600 miliar hingga menyentuh Rp 1,2 triliun di tahun 2019. Kepemimpinan pasangan ini mendapat ujian yang sangat berat ketika Covid-19 hingga melumpuhkan pelbagai sendi-sendi perekonomian.

Sebagai pemimpin, Bupati Mahayastra tak kehilangan akal agar roda pemerintahan dan pembangunan tetap berjalan dengan mendatangkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mencapai Rp 500 miliar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintahan Pusat sehingga pembangunan di Gianyar terlaksana dengan baik.

Untuk menopang perekonomian di Gianyar, Mahayastra membangun sejumlah pasar, mulai dari Pasar Rakyat Gianyar senilai Rp 250 miliar, Pasar Sukawati block A dan B senilai Rp 80 miliar, blok C Rp 86 miliar, serta 15 pasar desa senilai Rp 36 miliar. Saat ini sedang dibangun Pasar Tematik Ubud bernilai Rp 99 miliar.  

Tak hanya di bidang ekonomi, Mahayastra juga membangun di berbagai bidang lainnya. Seperti bidang pendidikan dengan menyediakan angkutan siswa "Aman Untuk Anak Kita" yang memberi kemudahan transportasi bagi pelajar, penerimaan siswa secara online demi transparansi, pembangunan Taman Penitipan Anak Negeri pertama di Bali senilai Rp 2,5 miliar serta pembangunan gedung sekolah lainnya senilai Rp 88 miliar.  

Di bidang kesehatan dengan memberikan bantuan kesehatan (BK) Rp 158 miliar yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan BK, masyarakat Gianyar mendapat pelayanan kesehatan dengan nyaman, aman, dan gratis, di rumah sakit, puskesmas dan RS rujukan. Guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Mahayastra merevitalisasi RS Sanjiwani senilai Rp 170 miliar, membangun RS Payangan Rp 125 miliar untuk memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat Gianyar utara dan sekitar. RS ini didukung tenaga medis handal.

Sebagai daerah tujuan wisata, Mahayastra fokus menjaga dan mengembangkan destinasi wisata, salah satunya membangun desa wisata. Terbukti dari 9 desa wisata tahun 2019, kini meningkat drastis menjadi 40 desa wisata. Menstimulasi kebangkitan pariwisata di tengah pandemi, Mahayastra memberikan hibah pariwisata untuk 787 wajib pajak di Gianyar senilai Rp 135 miliar.

Bidang pertanian dan ketahanan pangan, Mahayastra memperbaiki saluran irigasi subak, mendemplot dan pengembangan pertanian organik serta mensinergikan kegiatan Pusat Pangan Alami Mandiri Asri dan Nyaman (PUSPA AMAN) dengan Aku Hatinya PKK dan TPS3R.

Dalam menjaga kebudayaan, Mahayastra telah menggelontorkan dana Rp 25 milyar untuk pemeliharaan benda sakral berupa 46 sasuhunan, merevitalisasi dan membangun 108 Balai Banjar senilai 144 miliar serta bantuan ngaben kepada 188 banjar senilai Rp 16 miliar.

Mahayastra juga membangun infrastuktur penataan kota atau memudahkan jalur transportasi, seperti membangun Jembatan Lokasrana bernilai Rp 12 miliar, Alun-Alun Gianyar Rp 25 miliar, Patung Kapten Dipta Rp 8,6 miliar, Taman Darma Raksata-Raksita Rp13 miliar, Lampu Kota Gianyar Rp 20 miliar, Taman Subak Petanu Rp 7,7 miliar, Taman Maheswara Rp 400 juta, Puspem Payangan Rp 27 miliar, Revitalisasi Stadion Dipta Rp 117 miliar, serta perbaikan jalan kabupaten dan desa bernilai Rp 135 miliar. Mahayastra juga membangun aplikasi pelayanan  publik, seperti PPDB, Gianyarku Aman, PPID, Lapor, E-Surat, Probity Audit, Data Sosial, dan Dashboard Pimpinan.

Melihat sepak terjang bupati yang begitu cepat, cekatan dan transparan tak ayal mendapatkan berbagai penghargaan seperti WTP 5 kali beruntun, pengelolaan dana desa terbaik, tercepat penyaluran dana desa, komitmen perlindungan anak, kota kerajinan dunia, mendapat kalpataru serta puluhan penghargaan lainnya.*nvi

Komentar