nusabali

Pertumbuhan Ekonomi Bali Masih Tertinggal, Wirajaya Ingatkan Cegah ‘Capital Flight’

Banyaknya Event di Bali Harus Dinikmati oleh Warga Bali

  • www.nusabali.com-pertumbuhan-ekonomi-bali-masih-tertinggal-wirajaya-ingatkan-cegah-capital-flight

DENPASAR, NusaBali.com - Pertumbuhan ekonomi Bali sudah on the track yakni terus tumbuh positif setelah dihantam pandemi Covid-19.Data semester I-2022 menunjukkan pertumbuhan 2,27% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Namun dibandingkan dengan pertumbuhan nasional yang sudah mencapai 5,23%, Bali masih jauh tertinggal. “Sebelum pandemi, pertumbuhan Bali selalu di atas nasional. Justru saat ini tertinggal jauh,”kata Gde Wirajaya Wisna, pengamat ekonomi asal Singaraja, Senin (19/9). 

Mantan Presiden Junior Chamber International (JCI) Lom Bali ini menyebut berbagai event di Pulau Dewata memang mendongkrak perekonomian Bali, namun diperlukan sesuatu yang lebih lagi untuk memacu pertumbuhan ekonomi Bali.

“Perlu sekiranya event-event di Bali wajib menggandeng para pelaku ekonomi lokal, supaya perputaran uang betul-betul dirasakan oleh Bali,” kata Wirajaya.

Dalam pengamatannya, event di Bali masih sering menggunakan para event organizer (EO) dari luar Bali.

“Kalau begini, yang merasakan hanya venue saja, sementara EO dibawa langsung dari Jakarta. Lebih berat lagi jika souvenir atau perlengkapan acara juga didatangkan dari luar Bali,” kata salah satu Ketua BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali periode 2007-2010 ini.

Untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Bali, Wirajaya pun mengusulkan agar para pelaku usaha yang berbasis di luar Bali, namun mendapat kemanfaatan ekonomi dari Bali, juga harus bisa menjadi subjek pembayar pajak di Bali.

“Selama ini kan banyak yang berbisnis di Bali, tapi kantornya tidak ada di Bali. Nah, mereka-mereka ini dapat dijadikan subjek pembayar pajak,” usul Wirajaya yang juga Sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi Bali ini.

Dengan cara demikian, arus ekonomi di Bali tak lenyap begitu saja. “Capital flight ini harus dicegah, pelaku usaha hanya numpang lewat dan tak memberi kontribusi bagi Bali,” tegas mantan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Aachen, Jerman ini.  

Komentar